Mohon tunggu...
Ahmad Ricky Perdana
Ahmad Ricky Perdana Mohon Tunggu... Wiraswasta - gemar travelling, fotografi dan menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seringkali mengabadikan segala hal dalam bentuk foto dan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sesajen, Adat Istiadat dan Toleransi

15 Januari 2022   22:34 Diperbarui: 15 Januari 2022   22:38 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari kita saling menghargai dan menghormati kepercayaan, tradisi atau budaya dari masyarakat yang berbeda. Menghormati bukan berarti menyetujui bukan? 

Lalu, jika ada seseorang yang membawa Allah dalam melakukan perilaku tidak terpuji, jelas menyalahi Al Quran. Karena dalam Islam sendiri pun menganjurkan untuk saling menghargai dan menghormati. Bahkan Tuhan sengaja menciptakan keberagaman ini agar manusia saling mengerti dan mengenal satu dengan lainnya.

Dalam QS Al Anm : 108 dijelaskan, "Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas dan tanpa dasar pengetahuan. 

Demikianlah, kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan". Ayat diatas jelas menyatakan mencaci saja dilarang, apalagi menendang jelas tidak diperbolehkan.

Seperti kita tahu, banyak masyarakat suku tengger yang tinggal di area gunung semeru. Mereka umumnya beragama Hindu, dan seringkali melakukan ritual keagamaan dengan cara memberikan sesaji atau sesajen. 

Maka dari itu, aksi penendangan sesajen di gunung semeru tidak perlu ditiru, karena perilaku tersebut jelas salah. Jangan merasa paling benar. Jangan pula merasa orang lain sebagai pihak yang salah. Sebagai umat beragama, semestinya kita bisa saling menghargai. Sebagai makhluk sosial, semestinya kita bisa saling memahami dan menghormati satu sama lainnya. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun