Berdasarkan hal ini masyarakat tradisional Banjar Hulu Sungai meyakini alam semesta diciptakan Tuhan untuk kesejahteraan manusia dalam penunjang ibadahnya kepada sang Maha Pencipta namun Tuhan juga memberikan keleluasaan untuk manusia mengatur hidup dan kehidupan dalam lingkungannya serta memberi tanda-tanda yang dapat diperhatikan secara mendalam untuk manusia lebih memikirkannya, seperti dalam FirmanNya :
"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda (QS : Al-Hijr)"Â
Berbagai peristiwa alam senantiasa dialami dalam perputaran waktu yang terkadang terjadi berulang-ulang dan akhirnya dapat diperhitungkan gejala-gejalanya melalui sebuah tanda-tanda.Â
Manusia berdasarkan pengalamannya menghadapi perubahan alam, mereka berusaha untuk memahami keadaan lingkungannya. Pengalaman yang dialami tersebut pada gilirannya menjadi sumber acuan dalam melakukan pekerjaan mereka.
Berdasarkan pandangan dan pengalaman yang demikian itulah sebagian masyarakat tradisional Banjar di Hulu Sungai menganggap bahwa lingkungan hidup yang ada di sekitar mereka merupakan amanat dari Tuhan yang harus tetap dipelihara.Â
Salam Badansanakan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H