Mohon tunggu...
Ahmad Muzammil
Ahmad Muzammil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Malang, Prodi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Jujur - tanggung jawab - sukses

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Percaya

9 Mei 2023   04:39 Diperbarui: 9 Mei 2023   04:45 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dito adalah seorang anak laki-laki yang beranjak remaja, namun dia masih bingung arah untuk melangkah selanjutnya. 

Keraguan yang selalu menghantuinya dan rasa tidak percaya diri membuat dia tak bisa untuk berkembang dan selalu bertanya tanya kepada dirinya merenungkan di dalam kamar

Dito " Bagaimana aku bisa melanjutkan sekolah ini ke jenjang lebih matang lagi. Sedangkan, aku lihat teman-temanku saat ini sudah mempunyai jalannya masing-masing dan aku hanya bisa berdiri disini tanpa melangkah".

Tetesan air mata-pun membasahi pipi dito yang selalu ragu dan tidak percaya diri akan tetapi di sisi lain dia ingin membahagiakan orang tuanya di rumah.

Sampai waktu dito ingin keluar dari kamarnya ingin mengambil minuman dan juga ingin membasuh kaki wajah dan gigi untuk persiapan tidur tiba-tiba, ayah datang sebelum dito mau ke kamar mandi.

Ayah melihat mata dito yang lebam seperti sudah menangis akhirnya, karena ke khawatiran sang ayah-pun menanyakannya kepada dito 

Ayah "dito?"

Dito " i-iya yah" sambil mengusap ingus di hidungnya dan mengusap air matanya

Ayah "ada masalah apa kau nak? Tidak usah berbohong karena raut wajahmu sudah tidak bisa mengalihkan pertanyaan ayah" dengan lembut ayahnya berbicara karena dito sangat sukit untuk berbicara kepada ayahnya karena tidak ingin membenani orang tuanya sendiri

Dito " hmmm...sebenarnya aku ini hidup apa gunanya? Karena aku selalu bertanya tanya di dalam benakku sedari aku kecil hingga tumbuh remaja saat ini masih belum membahagiakan orang tuanya sendiei sedangkan teman dekatku dan bahkan tetangga kita anak mereka sudah membuat orang tuanya beberapa kali di buat bahagia karena prestasi mereka sedangkan aku TIDAK ADA!!!hiks...hiks...hiks..."sambil sesenggukan

Ayahpun menghela nafas dengan lembut, kemudian mendekati dito yang sedang menatap kebawah lantai dengan badan yang tegap laku di peluklah dito di tambah dengan mama dito yang kemudian datang karena mendengar pembicaraan mereka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun