Adapaun menurut al-Syaibani (dalam Qomar, 2005: 110), sumber atau saluran ilmu dalam Islam itu amat banyak dan bisa dikembalikan kepada lima sumber pokok, yaitu indera, akal, intuisi, ilham dan wahyu Ilahi. Di dalamnya meliputi pengalaman langsung; perhatian dan pengamatan indera; percobaan-percobaan ilmiah; dan aktivitas-aktivitas ilmiah lainnya.Â
Hal ini senada dengan pendapat al-Attas yang membagi sumber pengetahuan (istilah yang digunakan adalah saluran pengetahuan) menjadi empat bagian, yaitu: panca indera (al-hawwas al-khamsah), akal pikiran yang sehat (al-aql al-salim), berita yang benar (al-khabar al-shadiq), dan intuisi (ilham) (Wan Daud, 2003: 158; 2005: 71; Arif, 2005: 28). Sebagaimana yang disinyalir di dalam al-Quran al-Nahl: 78 yang artinya:Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun. Dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H