Mohon tunggu...
Ahmad Mathlaul Falah
Ahmad Mathlaul Falah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya mahasiswa D4 Teknik Informatika di Universitas Airlangga dengan kepribadian INTJ yang terorganisir, analitis, dan berorientasi pada tujuan. Saya memiliki hobi membaca, mendengarkan musik, menonton film, dan eksplorasi teknologi. Minat utama Saya meliputi ekonomi, sosial, sciene, teknologi dan kuliner. Saya memadukan ambisi jangka panjang dengan hobi yang mendukung visi masa depan Saya, seperti membangun startup teknologi dan usaha kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Dilema Jalan Gresik: Keberlanjutan Industri dan Kerusakan Infrastruktur

21 Desember 2024   09:50 Diperbarui: 21 Desember 2024   09:39 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kondisi jalan yang mengalami kerusakan parah di berbagai titik Jalan Pantura Sidayu-Panceng (Sumber : dokumen pribadi)

Sistem infrastruktur secara harfiah membentuk tulang punggung setiap masyarakat dan menyediakan layanan penting, termasuk energi, air, pengelolaan limbah, transportasi dan telekomunikasi. Sementara seringkali dikaitkan dengan fondasi fisik, infrastruktur tidak hanya berperan sebagai “perpanjangan tangan” masyarakat, tetapi juga bertindak sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Saat yang sama, menyembunyikan manfaatnya, infrastruktur seringkali menyebabkan beberapa kerusakan, seperti kerusakan lingkungan, peningkatan risiko bencana, dan beban ekonomi yang tidak berkelanjutan.(Thacker et al., 2019, 324-331)

Suatu contoh yang jelas dari fenomena ini adalah Gresik, sebuah kota di Provinsi Jawa Timur. Sebagai salah satu pusat industri utama di Indonesia, ia dikenal sebagai produsen semen tertinggi sejak lama; sejak itu, kota tersebut telah berkembang menjadi kawasan industri yang mencakup pupuk, bahan kimia, dan rumah tangga. Kegiatan ekonomi ini telah menghasilkan permintaan terhadap jaringan transportasi, dengan jalan raya sebagai sarana utama untuk mendukung mobilitas barang dan orang.

Peran Strategis Gresik dalam Perekonomian Nasional dan Daerah

Faktor yang mendorong perekonomian kota Gresik adalah kawasan industri, JIIPE. misalnya, telah menjadi motor penggerak utama dalam perkembangan ekonomi di Gresik. Salah satu kawasan industri terintegrasi terbesar di Indonesia, JIIPE menawarkan keuntungan yang strategis melalui kombinasi fasilitas pelabuhan, kawasan industri, dan area perumahan dalam satu kawasan. Pada 29,4 persen industri juga mencapai pertumbuhan, Gresik telah berkembang menjadi pusat ekonomi yang bukan hanya berfungsi sebagai sumber daya pengembangan ekonomi lokal tetapi juga memperkuat posisi strategisnya sebagai pusat logistik dan perdagangan di Jawa Timur.

Meskipun Gresik terus berkembang pesat, masalah besar muncul pada infrastrukturnya. Dimana aktivitas kendaraan berat, terutama truk dan tronton dengan muatan yang berlebih, menjadi penyebab utama kerusakan pada jalan di kota Gresik. Salah satunya Jalan Raya Pantura, yang menghubungkan kawasan industri dan pelabuhan dengan daerah pesisir lainnya, sering kali rusak akibat beban kendaraan yang terlalu berat.

Yang berujuang, jalan menjadi bergelombang, banyak lubang, dan aspalnya terkikis. Kerusakan ini jelas mengganggu kelancaran distribusi barang dan meningkatkan risiko kecelakaan. Apalagi, ketika musim hujan datang, genangan air yang terjadi karena drainase yang buruk hanya akan memperburuk kerusakan, membuat jalan semakin sulit dan berbahaya untuk dilalui.

Dampak Kerusakan Jalan terhadap Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

Kerusakan jalan di Gresik bukan sekadar masalah infrastruktur, tetapi juga berimbas langsung pada kehidupan masyarakat. Secara sosial, jalan yang rusak membuat warga kesulitan mengakses layanan publik seperti rumah sakit, sekolah, dan pasar . Waktu perjalanan jadi lebih lama, dan rute yang tidak nyaman menambah beban, terutama bagi mereka yang bergantung pada jalan tersebut. Selain itu, seringnya kemacetan di jalan yang rusak meningkatkan risiko kecelakaan, yang menambah kecemasan soal keselamatan di jalan. Tidak hanya itu, suara bising yang dihasilkan oleh kendaraan yang sedang terjebak macet dan juga debu dari jalan yang berlubang semakin mengganggu kenyamanan warga.

Secara ekonomi, dampak kerusakan jalan sangat terasa pada efisiensi logistik. Waktu tempuh yang lebih lama dan biaya operasional yang meningkat termasuk perawatan kendaraan yang sering mengalami kerusakan akibat jalan yang tidak rata menyebabkan penurunan produktivitas. Hal ini berdampak pada daya saing produk lokal, terutama bagi usaha kecil dan menengah (UKM) yang sangat bergantung pada distribusi barang dengan biaya rendah dan tepat waktu. Dengan tingginya biaya logistik, harga produk cenderung meningkat, sehingga melemahkan posisi UKM di pasar yang kompetitif.

Dari sisi lingkungan, kerusakan jalan juga membawa dampak yang signifikan. Genangan air yang terjadi di jalan berlubang, terutama saat musim hujan, berpotensi mencemari tanah dan air di sekitarnya. Drainase yang buruk memperburuk situasi, menciptakan ekosistem yang tidak sehat dan sulit dipulihkan. Di sisi lain, kemacetan lalu lintas akibat jalan yang rusak berkontribusi pada peningkatan emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Hal ini tidak hanya memperburuk kualitas udara, tetapi juga berkontribusi pada perubahan iklim dalam jangka panjang.

Faktor Utama Penyebab Kerusakan Jalan di Gresik

Kerusakan jalan di Gresik telah menjadi masalah yang semakin mendesak, mengingat dampaknya terhadap mobilitas, keselamatan, dan efisiensi logistik. Terdapat beberapa faktor utama yang menyebabkan kondisi jalan memburuk, di antaranya:

  1. Overload Kendaraan
    Salah satu penyebab terbesar kerusakan jalan adalah kendaraan berat yang sering membawa muatan melebihi kapasitas yang diizinkan. Truk dan tronton yang melintas dengan beban berlebih memberikan tekanan luar biasa pada permukaan jalan, sehingga mempercepat kerusakan dan penurunan kualitas aspal. Kebiasaan ini tidak hanya merusak jalan, tetapi juga menimbulkan risiko kecelakaan, terutama di jalur yang sudah padat lalu lintas.

  2. Minimnya Perawatan Berkala
    Perawatan rutin yang seharusnya menjadi bagian integral dari pengelolaan infrastruktur seringkali terabaikan. Akibatnya, kerusakan kecil seperti retakan atau lubang kecil dibiarkan membesar dan berkembang menjadi masalah serius yang sulit dan mahal untuk diperbaiki. Tanpa upaya pemeliharaan berkala, daya tahan jalan menurun secara signifikan, terutama di daerah dengan curah hujan tinggi seperti Gresik.

  3. Ketiadaan Jalur Khusus Kendaraan Berat
    Banyak jalan umum di Gresik tidak dirancang untuk menahan beban berat secara terus-menerus. Ketiadaan jalur khusus untuk kendaraan berat memaksa truk dan kendaraan besar lainnya menggunakan jalan utama yang juga dilalui oleh kendaraan ringan. Hal ini menciptakan tekanan besar pada jalan yang sebenarnya diperuntukkan bagi lalu lintas biasa, mempercepat kerusakan jalan dan menciptakan ketidaknyamanan bagi pengguna lainnya

Upaya dan Solusi untuk Mengatasi Kerusakan Jalan di Gresik

Kerusakan jalan yang terjadi di Gresik bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan peran aktif dari berbagai pihak, termasuk industri dan masyarakat. Berikut adalah beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini secara kolaboratif:

1. Peran Pemerintah

Sebagai pemangku kebijakan utama, pemerintah memiliki peran sentral dalam menciptakan solusi jangka panjang yang berkelanjutan. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

  • Membangun Jalur Khusus untuk Kendaraan Berat
    Pembangunan jalur khusus ini akan mengurangi tekanan pada jalan umum yang saat ini tidak dirancang untuk menahan beban kendaraan berat secara terus-menerus. Jalur ini dapat ditempatkan di kawasan strategis, seperti area sekitar kawasan industri atau pelabuhan.

  • Menegakkan Regulasi ODOL (Over Dimension Overload)
    Pemerintah perlu memperkuat pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran kendaraan ODOL. Penerapan sanksi yang tegas, seperti denda atau pelarangan operasional, dapat menjadi langkah preventif untuk mengurangi kendaraan yang membawa muatan berlebih.

  • Memperbaiki Sistem Drainase
    Drainase yang baik adalah kunci untuk mencegah genangan air yang dapat merusak permukaan jalan. Program revitalisasi sistem drainase di kawasan rawan banjir atau genangan air harus menjadi prioritas dalam perencanaan infrastruktur.

2. Kontribusi Industri

Sebagai salah satu pengguna utama infrastruktur jalan, industri memiliki tanggung jawab untuk ikut berkontribusi dalam menjaga kualitas jalan melalui:

  • Program Corporate Social Responsibility (CSR)
    Industri dapat mengalokasikan sebagian dana CSR untuk kegiatan pemeliharaan jalan, seperti perbaikan lubang kecil atau penguatan struktur jalan di sekitar kawasan operasional mereka. Ini tidak hanya membantu menjaga jalan tetap layak pakai tetapi juga meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat sekitar.

  • Edukasi Pengemudi
    Edukasi bagi pengemudi kendaraan berat mengenai pentingnya mematuhi batas muatan kendaraan dan tata tertib lalu lintas dapat membantu mengurangi dampak negatif dari aktivitas transportasi mereka terhadap infrastruktur jalan.

3. Peran Aktif Masyarakat

Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mendukung upaya perbaikan jalan, di antaranya:

  • Melaporkan Kerusakan Jalan
    Dengan memanfaatkan layanan seperti Call Center Gresik Akas 112, warga dapat melaporkan kerusakan jalan secara cepat sehingga pemerintah dapat segera mengambil tindakan. Partisipasi ini mempercepat identifikasi dan penyelesaian masalah di lapangan.

  • Meningkatkan Kesadaran akan Pentingnya Infrastruktur yang Baik
    Edukasi dan kampanye kesadaran mengenai pentingnya menjaga infrastruktur yang baik harus terus didorong. Hal ini mencakup pemahaman bahwa penggunaan jalan secara bertanggung jawab adalah bagian dari kontribusi untuk kepentingan bersama.

Kesimpulan

Sebagai kota yang terus berkembang menjadi pusat industri terkemuka di Indonesia, Gresik menghadapi tantangan besar dalam menjaga kualitas infrastruktur jalannya. Pertumbuhan ekonomi yang pesat memang memberikan dampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, namun tanpa pengelolaan infrastruktur yang baik, kemajuan ini dapat terganggu oleh permasalahan kerusakan jalan yang kian meluas.

Kerana itu, pemantauan kondisi jalan secara berkala merupakan langkah proaktif dalam menjaga kualitas infrastruktur. Dengan memanfaatkan teknologi terkini seperti sistem pemetaan berbasis GPS dan drone, identifikasi kerusakan dapat dilakukan secara cepat dan akurat. Data yang diperoleh dari pemantauan ini menjadi dasar pengambilan keputusan yang tepat dalam merencanakan dan melaksanakan perbaikan.

Kemitraan yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat merupakan kunci keberhasilan dalam upaya pemeliharaan jalan. Peran aktif sektor swasta melalui program CSR dapat melengkapi upaya pemerintah dalam menyediakan anggaran dan sumber daya. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam melaporkan kerusakan jalan dan mendukung kegiatan pemeliharaan dapat meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama terhadap infrastruktur publik.

Edukasi masyarakat mengenai pentingnya infrastruktur jalan yang baik juga perlu terus digalakkan. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, diharapkan dapat tercipta sinergi yang positif antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kualitas jalan. Hal ini pada akhirnya akan berdampak positif pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. (Suparno et al., 2023, 10-18)

Masa Depan Infrastruktur Gresik

Dengan perencanaan yang matang, pengelolaan yang berkelanjutan, dan penegakan hukum yang tegas, Gresik memiliki peluang besar untuk mengatasi masalah kerusakan jalan. Infrastruktur yang memadai tidak hanya akan mendukung kebutuhan industri tetapi juga meningkatkan kualitas hidup warganya.

Penulis berharap perhatian terhadap infrastruktur jalan di Gresik dapat semakin meningkat. Jalan bukan hanya sarana fisik untuk mobilitas, melainkan tulang punggung aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat. Melalui kolaborasi erat antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, solusi inovatif dapat terus dikembangkan untuk menghadirkan infrastruktur yang tangguh, efisien, dan berkelanjutan.

Gresik memiliki potensi besar untuk menjadi kota industri modern yang tidak hanya dikenal karena pertumbuhan ekonominya tetapi juga karena kualitas infrastruktur yang mendukung kehidupan masyarakat secara optimal. Semua pihak harus bergerak bersama untuk mewujudkan visi ini, menjadikan Gresik sebagai model keberhasilan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun