2. Kontribusi Industri
Sebagai salah satu pengguna utama infrastruktur jalan, industri memiliki tanggung jawab untuk ikut berkontribusi dalam menjaga kualitas jalan melalui:
Program Corporate Social Responsibility (CSR)
Industri dapat mengalokasikan sebagian dana CSR untuk kegiatan pemeliharaan jalan, seperti perbaikan lubang kecil atau penguatan struktur jalan di sekitar kawasan operasional mereka. Ini tidak hanya membantu menjaga jalan tetap layak pakai tetapi juga meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat sekitar.-
Edukasi Pengemudi
Edukasi bagi pengemudi kendaraan berat mengenai pentingnya mematuhi batas muatan kendaraan dan tata tertib lalu lintas dapat membantu mengurangi dampak negatif dari aktivitas transportasi mereka terhadap infrastruktur jalan.
3. Peran Aktif Masyarakat
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mendukung upaya perbaikan jalan, di antaranya:
Melaporkan Kerusakan Jalan
Dengan memanfaatkan layanan seperti Call Center Gresik Akas 112, warga dapat melaporkan kerusakan jalan secara cepat sehingga pemerintah dapat segera mengambil tindakan. Partisipasi ini mempercepat identifikasi dan penyelesaian masalah di lapangan.Meningkatkan Kesadaran akan Pentingnya Infrastruktur yang Baik
Edukasi dan kampanye kesadaran mengenai pentingnya menjaga infrastruktur yang baik harus terus didorong. Hal ini mencakup pemahaman bahwa penggunaan jalan secara bertanggung jawab adalah bagian dari kontribusi untuk kepentingan bersama.
Kesimpulan
Sebagai kota yang terus berkembang menjadi pusat industri terkemuka di Indonesia, Gresik menghadapi tantangan besar dalam menjaga kualitas infrastruktur jalannya. Pertumbuhan ekonomi yang pesat memang memberikan dampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, namun tanpa pengelolaan infrastruktur yang baik, kemajuan ini dapat terganggu oleh permasalahan kerusakan jalan yang kian meluas.
Kerana itu, pemantauan kondisi jalan secara berkala merupakan langkah proaktif dalam menjaga kualitas infrastruktur. Dengan memanfaatkan teknologi terkini seperti sistem pemetaan berbasis GPS dan drone, identifikasi kerusakan dapat dilakukan secara cepat dan akurat. Data yang diperoleh dari pemantauan ini menjadi dasar pengambilan keputusan yang tepat dalam merencanakan dan melaksanakan perbaikan.