Berbicara tentang cinta sangat menarik. Tema yang tidak pernah membosankan untuk dibicarakan berulang-ulang,menarik untuk setiap kalangan umur, yang selalu dibicarakan diberbagai kesempatan, melintasi berbagai dimensi waktu, menghiasi berbagai media.Cinta pun mempunyai definisi dan istilah tersendiri untuk setiap generasi, bangsa dan bahasa.Apapun kita menamainya, yang jelas setiap orang pasti mengalami cinta. Bahkan, sejarah manusia sesungguhnya cinta itu sendiri; mulai dari manusia masih dalam proses pembuaian, kelahiran kemudian menjadi dewasa, semuanya karena cinta. Singkatnya cinta ada di mana-mana dan kapan saja. Ia menembus ruang dan waktu serta menghancurkan segala bentuk penghalang.
Berikut kutipan kata-kata hikmah yang penuh cinta, yang memuat tentang risalah cinta dan ragam masalahnya.Dikutip dan dikumpulkan dari Al-Qur’an, sunnah Rasulullah dan lisan-lisan yang jujur, Agar kita bisa mengerti dan memahami tentang cinta yang hakiki dan cinta yang sejati. Silahkan Nikmati hidangan yang penuh cinta ini, semoga bisa sedikit memuaskan dahaga akan risalah cinta. Semoga bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun yang membacanya.Amin.
1. Al-qur’an berbicara tentang Cinta
- Ali Imran : 31
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
- Al Baqarah:165
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.
- QS. At-Taubah : 24
Katakanlah: “jika bapak-bapak, anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
- QS. Al Anfal: 63
Dan (Dialah) yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. (QS. Al Anfal: 63) .
2. Al hadist berbicara cinta
- Jika Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril (lalu dikatakan kepadanya): “Sesungguhnya Allah mencintai si fulan, maka cintailah dia” Maka Jibril pun mencintainya. Lalu Jibril memanggil penduduk langit (lalu berkata): “Sesungguhnya Allah mencintai si fulan, maka cintailah dia” Maka penduduk langit pun mencintainya. Setelah itu dia dicintai pula di bumi. (HR. Bukhari dan Muslim)
- “Paling kuat tali hubungan keimanan ialah cinta karena Allah dan benci karena Allah”.(HR. Ath-Thabrani).
- “Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka sempurnalah imannya”. (HR Abu Daud)
- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Cintailah kekasihmu sesederhana mungkin, siapa tahu ia menjadi musuhmu pada suatu saat nanti. Dan bencilah musuhmu sesederhana mungkin, siapa tahu ia menjadi sahabat dekatmu pada suatu saat nanti” (Diriwayatkan oleh Tirmidzi, menurut Albani hadis ini Shahih)
3. Sumbangan Cinta untuk Ketegaran dan Keberanian
-“Bahwa untuk menjadi benar-benar tegar kita perlu belajar untuk memberitahu orang-orang terdekat bahwa kita benar-benar menyangi mereka, sampaikan kepada mereka bahwa kita mencintai meraka. Maka engkau tak akan pernah mengira apa efek dari pengungkapan cinta tersebut. Betapa banyak rumahtangga yang terselamatkan dari kehancurannya,Betapa banyak jiwa-jiwa yang patah akan kembali bangkit, yang gelisah menjadi damai, yang takut menjadi berani, yang membuat ketegangan dan kekakuan sebuah hubungan menjadi lenyap, menguatkan hubungan batin antara orang yang mencintai dan dicintai, merobohkan dinding pembatas yang menghalangi sebuah hubungan.Maka itulah diantara sumbangan cinta bagi ketegaran” (A.B.I.K)
-RASA DICINTAI MENJADIKAN KITA KUAT, DAN RASA MENCINTAI MENJADIKAN KITA BERANI.
Sahabat saya yang baik hatinya,
Rasa dicintai menjadikan kita kuat, dan rasa mencintai menjadikan kita berani.
Rasa dicintai membuat kita ikhlas menggunakan apa pun kemampuan yang ada pada diri kita, untuk menjadi sebaik yang diharapkan oleh mereka yang mencintai kita.
Dan rasa mencintai membuat kita berfokus pada yang bisa kita lakukan, dan bukan kepada halangan mental yang membatasi keberanian.
Maka, pastikanlah orang yang Anda cintai, anak-anak Anda – mengetahui kedalaman kasih sayang Anda kepada mereka, agar mereka menjadi pribadi mandiri yang menghebatkan diri mereka.
Teladankanlah perilaku penuh kasih kepada mereka, agar mereka menjadi pribadi yang penyayang, agar mereka dikuatkan oleh cinta dari keluarga dan diberanikan oleh cinta mereka kepada keluarga.
Rasa dicintai menjadikan kita kuat, dan rasa mencintai menjadikan kita berani.
Dan kekuatan dalam kehidupan ini sudah lama tidak lagi berarti kekuatan otot, tetapi adalah kekuatan hati untuk tetap bertahan dalam kesulitan, untuk tetap bersabar dalam menanti hasil dari kejujuran dan kerja keras kita.
Dan berani telah juga meluas artinya, yang sekarang bukan lagi keberanian untuk mati, tetapi terutama adalah keberanian untuk hidup dengan sepenuhnya.
Dan cinta kita kepada Tuhan, kepada diri, kepada kehidupan, dan kepada jiwa-jiwa baik yang berada dalam kehidupan kita adalah motivasi yang menjadikan kita seindah-indahnya jiwa yang kuat dan berani. (Mario Teguh)
4. Senyum Bukti Cinta
-Bukti terkecil bahwa hatimu masih diselimuti cinta adalah senyummu saat berjumpa dengan saudara-saudaramu. (A.B.I.K)
5. Jatuh Cinta or Jatuh karena Cinta?
Jatuh cinta dan jatuh karena cinta itu satu paket, ia akan membawa kita kepada level kedewasaan berikutnya. (NAI).Walaupun satu paket namun ia memiliki rasa yang berbeda. Yang satu membawa hatimu tinggi melambung dan menyusupkan rasa bahagia kedalam hati, Dan yang satu lagi membawa hatimu jatuh dan menyusupkan lara yang meyesakkan dadamu. Maka kamu pilih yang mana?
6. Karena tampilan fisik bukanlah segalanya bagi para pecinta
-Ibnu Qoyyim dalam bukunya ‘taman orang-orang jatuh cinta & memendam rindu’ menulis bahwa “Allah menjadikan penyebab kesenangan adalah keberadaan istri. Andaikata penyebab tumbuhnya cinta adalah rupa yang elok, tentunya (wanita) yang tidak memiliki keelokan tidak akan dianggap baik sama sekali. Kadangkala kita mendapatkan orang yang lebih elok rupanya memilih pasangan yang lebih buruk rupanya, padahal dia juga mengakui nilai keelokan (wanita) yang lain. Meski begitu, tidak ada kendala apa-apa dalam hatinya. Karena kecocokan akhlaq merupakan sesuatu yang paling disukai manusia, dengan begitu kita tahu bahwa inilah yang paling penting dari segalanya. Memang bisa saja cinta tubuh karena sebab-sebab tertentu. Tetapi cinta itu akan cepat lenyap, dengan lenyapnya sebab.’ Kalau bahasa ringkasnya mas fauzil, ‘kecantikan wajah terletak di nomor kesekian. Jauh lebih penting dari kecantikan wajah adalah kesejukan wajah Anda ketika suami memandang.’(Ibnu Qoyyim)
-Para pecinta sejati tidak memancarkan pesonanya dari ketampanan atau kecantikannya, atau kekuasaan dan kekayaannya, atau popularitas dan pengaruhnya. Pesona mereka memancar dari kematangan mereka. Mereka mencintai maka mereka memberi. Mereka kuat. Tapi kekuatan mereka menjadi sumber keteduhan jiwa orang-orang yang dicintainya. Mereka berisi, dan sangat independen. Tapi mereka tetap merasa membutuhkan orang lain, dan percaya bahwa hanya melalui mereka ia bisa bertumbuh dan bahwa pada orang-orang itulah pemberian mereka menemukan konteksnya. Kebutuhan mereka pada orang lain bukan sebentuk ketergantungan. Tapi lahir dari kesadaran mendalam tentang keterbatasan manusia dan keniscayaan interdepensi manusia.(Anis Matta)
7. Perhatian Cinta
-Kalau intinya cinta adalah memberi, maka pemberian pertama seorang pecinta sejati adalah perhatian. Kalau kamu mencintai seseorang, kamu harus memberi perhatian penuh kepada orang itu. Perhatian yang lahir dari lubuk hati yang paling dalam, dari keinginan yang tulus untuk memberikan apa saja yang diperlukan orang yang kamu cintai untuk menjadi lebih baik dan berbahagia karenanya.( Anis Matta)
-Perhatian adalah pemberian jiwa; semacam penampakan emosi yang kuat dari keinginan baik kepada orang yang kita cintai. Tidak semua orang memiliki kesiapan mental untuk memperhatikan. Tidak juga semua orang yang memiliki kesiapan mental memiliki kemampuan untuk terus memperhatikan.( Anis Matta)
8. Menjaga dan Menumbuhkan Cinta
-Pekerjaan kedua seorang pecinta sejati, setelah memperhatikan, adalah penumbuhan. Inilah cintanya cinta. Inilah rahasia besar yang menjelaskan bagaimana cinta bekerja mengubah kehidupan kita dan membuatnya menjadi lebih baik, lebih bermakna. (Anis Matta)
-Kita tidak boleh berhenti di ujung perhatian sembari mengatakan kepada sang kekasih: “Aku mencintaimu sebagaimana kita adanya.” Atau: “Aku menerima dirimu apa adanya.” Memahami dan mengerti sang kekasih tidaklah cukup. Seorang pecinta sejati harus mampu mengimajinasikan sebuah plot akhir dari kehidupan yang akan dijalani sang kekasih. Itu tidak berarti bahwa kita mengintervensi kehidupan pribadinya dan mengatur kehidupan secara rigrid atas nama cinta. Tidak! Yang dilakukan pecinta sejati adalah menginspirasi sang kekasih untuk meraih kehidupan paling bermutu yang mungkin ia raih berdasarkan keseluruhan potensi yang ia miliki. (Anis Matta)
-Kalau kita sudah memberi perhatian mendalam, melakukan kerja-kerja penumbuhan, merawat cinta kasih dengan siraman kebajikan harian, hal terakhir yang kita persembahkan kepada orang yang kita cintai adalah melindunginya. Melindungi jiwanya, raganya, masa depannya serta proses pertumbuhannya. (Anis Matta)
9. Ketika Cinta Ditolak
-Berbicara tentang orang-orang yang ditolak cintanya, kasih yang tak sampai, atau orang-orang yang patah hatinya adalah bercerita tentang cinta yang berurai air mata,cerita cinta yang kandas dihempas takdir, atau layu tak berbalas.Yang menyangka sayap-sayap cintanya sudah patah.Di alam jiwa, sayap cinta itu sesungguhnya tak pernah patah. Kasih selalu sampai di sana. “Apabila ada cinta di hati yang satu, pastilah ada cinta di hati yang lain,” kata Rumi, “sebab tangan yang satu takkan bisa bertepuk tanpa tangan yang lain.” (Anis Matta)
-Kalau cinta berawal dan berakhir pada Allah, maka cinta pada yang lain hanya upaya menunjukkan cinta pada-Nya, pengejewantahan ibadah hati yang paling hakiki: selamanya memberi yang bisa kita berikan, selamanya membahagiakan orang-orang yang kita cintai. Dalam makna memberi itu kita pada posisi kuat: kita tak perlu kecewa atau terhina dengan penolakan, atau lemah dan melankolik saat kasih kandas karena takdir-Nya. Sebab di sini kita justru melakukan pekerjaan besar dan agung: mencintai. (Anis Matta)
-Ketika kasih tak sampai, atau uluran tangan cinta tertolak, yang terjadi sesungguhnya hanyalah “kesempatan memberi” yang lewat. Hanya itu. Setiap saat kesempatan semacam itu dapat terulang. Selama kita memiliki “sesuatu” yang dapat kita berikan, maka persoalan penolakan atau ketidaksampaian jadi tidak relevan. Ini hanya murni masalah waktu. Para pencinta sejati selamanya hanya bertanya: “apakah yang akan kuberikan?” Tentang kepada “siapa” sesuatu itu diberikan, itu menjadi sekunder. (Anis Matta)
10. Layakkah Kita dicintai?
“Layak dicintai adalah lambang keberartian. Sebab cinta tidak dipersembahkan untuk padang jiwa yang hampa. Tidak juga untuk karya-karya tidak bermakna. Hanya bila kita berguna, maka kita layak dicintai. Kelayakan dicintai adalah definisi sebuah kapasitas diri. Kapasitas yang diukur sejauh mana kita memiliki harga. Dalam wujud amal nyata dan peran-peran yang berbukti. Bukan status, apalagi sekedar hiasan performa dan gincu-gincu kepalsuan.Kelayakan dicintai, berpulang pada banyak sebab. Ada dedikasi di sana. Sebab, kelayakan itu tak datang percuma. Tanpa harga dan tanpa biaya. Tidak. Kelayakan itu adalah buah persembahan yang berpeluh dan berjibaku.Kita memang harus selalu bertanya tentang kelayakan untuk dicintai. Sebab cinta bukan menuntut tapi mematut diri. Jika kita patut, maka orang-orang dengan sendirinya akan mencintai kita dengan tulus. Tapi jika kita sudah mematut, tidak jua orang datang. Kita tak perlu gusar! Yang penting adalah terus mencintai. Karena cinta, sejujurnya adalah ketulusan untuk selalu memberi! (Anis Matta)
-Rasa terindah dalam hidup adalah disaat kehadiranmu menjadi sangat berarti utk orang lain dan hanya dengan keberartian dan kebermaknaan kehadiranmu engkau layak dan pantas dicintai (A.B.I.K)
10. Pembuktian Cinta
Cinta itu…Terkadang sangat sulit untuk diterjemah,Semua boleh mengaku cinta, Aku sendiri boleh mengaku cinta,Sepasang kekasih boleh mengaku cinta,Namun…Cinta perlu dibuktikan,Sepasang kekasih dengan berbagai macam ragam,Semuanya karena mau membuktikan kecintaan mereka, Percayakah mereka jika sekadar mainan di bibir? Cinta Allah dan Cinta Rasul…Aku mengaku, “Aku cinta Allah, aku cinta Rasul”, Tapi adakah cukup sekadar pengakuan di mulut? Sedang, ungkapan cinta itu bukan sekadar manisnya kata-kata di mulut…Hayati kata-kata Allah SWT…”Katakanlah,’Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian” Pembuktian Cinta Allah ada dengan mengikuti Nabi SAW, Sangat dusta bagi mereka yang mengaku Cinta Allah, Tetapi menolak Nabi SAW.. Sedang, antara cara pembuktian cinta Rasul, Taat kepada perintahnya “Kami dengar, dan kami patuh” Wahai diri, Benarkah pengakuanmu selama ini? Atau hanya sekadar omongan kosong…Wallahu’alam (Nukilan, monolog dalaman, Mohd. Ikram Bin Jabilin, 14/8/2011 Ranau)
11. Jalan Cinta Para Pejuang
-lihatlah sang pencinta.Bukankah ia memilih menyenangkan kekasihnya dengan memujinya daripada menaburinya hati kekasihnya dengan debu keluhan. Hingga kadar cinta kekasihnya terus bertambah, dan cinta dihatinya terjaga..(NAI)
-Jalan para nabi kita adalah jalan cinta,Kita adalah anak-anak cinta.Dan cinta adalah ibu kita.Jalan cinta selalu melahirkan perubahan besar dengan cara yang sangat sederhana. Karena ia menjangkau pangkal hati secara langsung darimana segala perubahan dalam diri seseorang bermula. Bahkan ketika ia menggunakan kekerasan, cinta selalu mengubah efeknya, dan seketika ia berujung haru.Dengan kekuatan cintalah Sang Nabi menaklukkan jiwa-jiwa manusia dan meretas jalan cepat kedalamnya. Maka wahyu mengalir bagai air membersihkan kerat-kerat hati yang kotor dan sakit, kemudian menyatukannya kembali dalam jalinan persaudaraan abadi, lalu menggerakkannya untuk menyalakan dunia dengan api cinta mereka. (Anis Matta)
- Jalan cinta para pejuang adalah jalan cinta para Al Anbiya, para rasul, para syuhada, as-shidiqin, dan jalan cinta muslim sejati…yang mana cintanya kepada Allah mengalahkan segala cintanya kepada yang lain…yang rela mengorbankan nyawa dan raganya demi menjalankan misi cintanya (A.B.I.K)
12. Ungkapkan cinta sebelum terlambat
-Teman, jangan sia-siakan waktumu. Berapa kali engkau telah berganti kekasih? Berapa kali setiap kekasih meninggalkanmu untuk bertemu dengan cinta yang lain, ada orang-orang yang tidak akan pernah meninggalkanmu: mereka adalah kedua orang tuamu dan saudara-saudaramu. Di tengah sikap mereka yang terkadang egois, tersimpan ribuan kasih sayang dan cinta melebihi yang mampu kekasihmu berikan.
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Q.S. Al-Isra : 23)
Teman, jangan sampai terlambat. Peluk dan ciumlah kedua orang tuamu selagi sempat. Ungkapkan kata cinta yang paling indah yang mampu engkau berikan. Sungguh, mereka adalah orang-orang yang paling menyayangimu melebihi seribu kekasih yang terlalu sering bercerita tentang cinta kepadamu.Jangan sampai terlambat. Cintailah mereka. Ungkapkan selagi sempat. (http://baiquni.net)
13. Penantian cinta
-, … sabarlah menanti, usahlah ragu, kekasih kan datang sesuai dengan iman dihati. Sabarlah menanti, bila di dunia dia tiada moga di surga dia menanti …( lagu Maydani)
- Belum tentulah orang-orang yang sedang berkasih-kasih dengan kekasihnya saat ini kelak akan mendapat jodoh lebih cepat dari kamu yang terlihat sendiri, padahal kesendirianmu belum tentu akan bertahan lama. Belum tentu orang yang sangat yakin dengan kekasihnya saat ini kelak akan menjadi jodohnya. Siapa menyangka bahwa seseorang yang tak pernah telintas di benak kita sebenarnya adalah orang yang selama ini kita nanti, dialah sang jodoh sejati. Kapan datangnya jodoh tiadalah yang tahu, dan siapa jodoh kita tiada pula yang tahu, tentu saja selain sang gusti Allah dzat Yang Maha Tahu. Bersabarlah dan nikmati pencarian dan penantianmu.( http://www.kompasiana.com/meinafebri)
14. Saat Cinta Menyapa
–Saat cinta itu mulai menyapa, berkata kata dan saling berbisik rahasia, melukis jutaan bait membaur bersama debaran dan dugaan..disanalah sesungguhnya keindahan itu biarkanlah tetap begitu, indah dalam diam.(NAI)
-Benar adanya, tidak akan pernah ada hati yang bisa menolaknya, penolakan terhadap Cinta adalah pengingkaran terhadap fitrah. Karena cinta adalah nuansa kejujuran hingga sebagaimanapun kerasnya penolakan terhadap cinta… dengan berbagai aransmennya.. cinta itu tetap ada.(NAI)
- Saat cinta hadir dan merasuk ke relung jiwa, memang tidak salah dan tidak bisa ditolak,yang menjadi masalah adalah saat kita tertawan oleh cinta yang salah, oleh cinta yang tidak semestinya.Yaitu cinta yang akan menjadikan diri kita tawanan dari apa yang kita cintai.Seperti yang dijelaskan oleh Ibnul Qayyim:
- Berawal dari hubungan antara hati dengan apa yang dilihatnya.
- Lalu hubungan itu menguat sehingga menjadi kerinduan yang tertuang ke segenap sisi hati.
- Kerinduan itu pun menguat hingga menjadi cinta yang membara, lakasana orang yang berpiutang yang tak akan pernah meninggalkan orang yang berhutang kepadanya.
- Lalu menguat hingga jadi Hsyq, yaitu cinta yang berlebihan.
- Lalu ia menguat hingga menjadi syaghaf, yaitu cinta yang sampai menukik tajam dan menyatu dengan hati.
- Kemudian menguat menjadi tatayyum, yakni penyembahan.
- Ia menyembah cinta, hatinya pun kemudian menjadi hamba bagi orang yangi ia tidak layak menjadi hambanya.
(Kutipan Ibnul qayyim yang disebutkan dalam artikel cara mengatasi masalah cinta, dikutip dari kitab Mawaridul Aman Al-Muntaqa min Ighatsul Lahfan Mashayidisy Syaithan karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah)
-Jika cinta telah menyapa
Hati ini serasa tak berdaya
Seorang raja kan luluh menjadi hina
Jika cinta telah datang
Kan mengusik hati yang tenang
Hidup kan jadi bimbang
Jika cinta sekedar kata
Pastilah kita kan binasa
Karna cinta adalah pengorbanan
Tak hanya sekedar ucapan
(written by: wahyudi)
15. Cemburu Tanda Cinta
- Dalam sebuah bahtera rumahtangga, cemburu adalah sebuah api kecil yang keberadaannya menjadi warna dalam berbagai suasana yang akan menguatkan atau menjadi pertanda bahwa cinta itu ada dan tetap ada.(NAI)
- Bayangkan jika cemburu itu tidak ada…atau tidak pernah diciptakan? Cemburu laksana sebuah kontrol yang secara langsung dimunculkan untuk mengingatkan tentang keberadaan cinta dalam masing masing pasangan, sehingga suami bisa mengetahui seberapa dalam cinta istrinya dan sebaliknya.Api cemburu akan langsung muncul untuk mencegah secara frontal hal hal maksiyat yang mungkin akan suami lakukan. Dimana seorang wanita dengan fitrahnya tidak akan bediam diri ketika cemburu. Yang harus kita waspadai adalah bukan cemburu itu sendiri.Tapi effect dari cemburu yang berlebih, dan disana ada Syaitan yang secara tidak disadari ikut membesarkan api cemburu tersebut hingga membakar semuanya..(NAI)
-Cemburu adalah suasana yang menuturkan sempurnanya sebuah Cinta, Al-Baihaqi dan Ibnu Babawih meriwayatkan dari Rasulullah saw bahwasannya Cemburu (dalam logika wajar dan pada haq-nya) itu adalah bagian dari Iman dan tak ada Hati yang tak pernah tersentuh lintasan Cemburu.(NAI)
16. Power of Love
Cinta itu memiliki kekuatan, bahkan motivasi diri berawal dari cinta. Cinta adalah penggerak. Cintalah yang menjadikan kita bertindak.Jika apa yang kita cintai itu benar,maka benarlah apa yang kita lakukan.Sebaliknya,jika apa yang kita cintai itu salah, maka salahlah apa yang kita lakukan.
Ibnu Qayyim mengatakan:
- Cinta menggerakkan seorang pecinta untuk mencari yang dicintai-nya, dan kecintaannya akan sempurna manakala ia telah mendapatkannya.
- Maka cinta itulah yang menggerakkan pecinta Ar-Rahman (Yang maha Pengasih), pecinta Al-Qur’an,pecinta ilmu dan iman, dan pecinta materi dan uang, pecinta berhala-berhala dan salib, pecinta wanita dan anak-anak,pecinta tanah air dan cinta pula yang menggerakkan pecinta saudara-saudaranya.
- Hatinya Tergerak kepada yang dicintai dari hal-hal diatas.
- Hatinya tergerak saat yang dicintainya disebutkan, dan tidak ketika disebutkan yang lain.
Jika mau disebutkan secara sederhana, jika Anda mencintai Allah, maka Anda akan tergerak menuju Allah.Sebaliknya, jika cinta kepada yang lainnya, maka Anda akan tertuju kepada yang selain Allah.Inilah Kekuatan cinta. http://www.motivasi-islami.com)
17.Kekuatan Cinta Muslim Sejati
“ Damaikan dunia dengan cinta” itulah kekuatan cinta yang tidak hanya berdimensi abstrak yang bersemayam dalam naluri manusia, melainkan dapat menembus serat-serat ruang dan waktu. Bahkan mampu membentangkan tali kasih sayang dari timur hingga ke barat.
Namun lebih dari itu, cinta dalam agama Allah merupakan tali dan landasan iman terbesar. Bahkan cinta merupakan motivasi utama dari keyakinan seorang muslim. Cinta memiliki jembatan yang dibentangkan Allah di antara orang-orang yang beriman dan menyambungkan hati mereka dengan-Nya.
Rasulullah SAW pun telah membentangkan tali percintaan dalam hati para pengikutnya sampai akhir masa. Dan beliau telah mendirikan bangunan jalinan persaudaraan sesama muslim. Dimana Imam Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda; “ hak muslim atas muslim yang lain ada enam,” beliau ditanya; “ apakah enam hal itu ya Rasulullah?” beliau bersabda; “bila kamu bertemu dengannya ucapkanlah salam kepadanya, jika mengundangmu responlah dia, bila meminta nasehat kepadamu nasehatilah dia, jika bersin lalu mengucap alhamdulillah do’akanlah dia, dan jika meninggal antarkanlah jenazahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Keenam hal ini merupakan kebutuhan yang amat sangat mendasar. Sebab tidaklah suatu hari atau malam berlalu melainkan terjadi salah satu darinya. Meskipun demikian, masih banyak di antara muslim yang mengabaikan saudara-saudaranya yang muslim dalam menyampaikan hal-hal tersebut. Oleh karena itu, marilah kita mulai dari sekarang mencoba untuk memenuhi hak-hak saudara kita dalam mendapatkan cinta dan kasih sayang.. . . . . . . . . . . . . . . ! ! ! ! (Dari buku Jusuur al Mahabbah - 6 Power of Love DR Syaih Aid bin AbduLLah Al Qarni )
18.Cinta Adalah Kehidupan
-Jika cinta menyerupai air pada beberapa tabiat dasarnya, maka sifat utama air yang melekat padanya adalah fakta bahwa air adalah sumber kehidupan. Jika cinta adalah gagasan tentang bagaimana menciptakan kehidupan yang lebih baik, dan tindakan utamanya adalah memberi untuk menumbuhkan, maka kekuatan pesona utama, seorang pencinta adalah aura kehidupan yang memancar dari dalam dirinya.Aura kehidupan. Ya, aura kehidupan. Ia membuat orang–orang di sekelilingnya merasakan denyut nadi kehidupan, merasakan hamparan keindahan hidup, merasakan alasan tentang mengapa mereka hidup dan harus melanjutkan hidup, merasakan alasan untuk bertumbuh demi merakit pemaknaan tiada henti terhadap kehidupan. Ia, intinya membuat orang–orang di sekeliling merasa hidup. Sebab ia menebar benih kehidupan di ladang hati mereka. (Anis Matta)
19.Cintailah dengan sesederhana
-Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Cintailah kekasihmu sesederhana mungkin, siapa tahu ia menjadi musuhmu pada suatu saat nanti. Dan bencilah musuhmu sesederhana mungkin, siapa tahu ia menjadi sahabat dekatmu pada suatu saat nanti” (Diriwayatkan oleh Tirmidzi, menurut Albani hadis ini Shahih)
-Umar bin Khaththab berkata: “Janganlah cinta membuatmu terbelenggu oleh beban yang berat, dan janganlah rasa bencimu membuatmu hancur lebur. lalu aku (Aslam)bertanya: “Bagaimana hal itu boleh terjadi?” Umar menjawab: “Jika kamu cinta, maka kamu berusaha mencintainya secara berlebihan seperti bayi. Dan jika kamu membenci sahabat-mu, maka kamu menginginkan dia hancur. (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad no. 1322)
-Cintailah kekasihmu dengan cinta yang sederhana karena kamu tidak tahu kapan ia menjauhimu jika harus benci, maka bencilah tapi jangan menjauhi karena kamu tidak tahu kapan harus kembali (Abul-Aswad ,Adabud-Dunya wad-Din, hlm. 178.)
-Dalam hal ini ‘Adi bin Zaid berkata: “jangan berpikir kamu tidak akan dimusuhi oleh orang yang tinggal dekat denganmu dan jangan berpikir seorang sahabat tak kan bosan lalu pergi menjauh darimu”. Maka kita tidak boleh berlebihan dalam mencintai seseorang, kerana akan melemahkan persahabatan. Lebih baik cinta yang terus merangkak namun menanjak daripada cinta yang melonjak namun lekas surut. (Adabud-Dunya wad-Din, hlm. 177-178)
20.Does Love need a Reason…??
Apakah Cinta Memerlukan Sebuah Alasan?..
Ketika kita memutuskan mencintai seseorang, kadangkala kita tidak bisa memberikan alasan mengapa kita mencintainya. Karena cinta hadir tanpa kita sadari kedatangannya. Ia hadir atas anugrah terindah dari yang Maha Kuasa…karena DIA lah yang mempersatukan hati orang-orang yang saling mencinta. CInta tak dapat engkau paksakan hadirnya…walupun seluruh perbendaharaan kekayaan berada dalam genggamanmu..namun engkau tak bisa membeli dan mendatangkan cinta.(A.B.I.K)
Cinta itu mengalir tanpa harus direncanakan kehadirannya.Adalah benar adanya kalau cinta kadangkala tumbuh karena kekaguman-kekaguman yang bersifat ragawi, keelokan dan keindahan pribadi, mencintai fisiknya, karena ia cantik, karena ia tampan, karena ia kaya, karena ia memilki suara yang menawan, mata yang indah….dan banyak lagi faktor-faktor yang membuat sesorang terpikat dan jatuh cinta….Namun yakinlah bahwa cinta yang hanya hadir karena sebab…rentan untuk hilang seiring dengan hilangnya sebab itu. Maka milikilah cinta yang sebabnya tidak akan Hilang….yaitu mencintai karena Allah….maka jadikanlah IA sebagai sebab yang paling hakiki untuk mencintai seseorang…(A.B.I.K)
-love doesn’t need any reasons… because love itself is the reason…so when you have love, you already have the right reason…you should hold on to that reason, no matter what. (Anomimous)
to be continued………….
Ahmad Khan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H