Saat hendak mencuci tangan, ia menjadi kesal lantaran mendapati keran wastafel tidak ditutup dengan rapat.
"Aduh ya ampun! Ceroboh amat sih!" omelnya.
Setelah dua gangguan tersebut, ia coba menenangkan kembali suasana hatinya. Ia lalu mengambil air minum untuk menghilangkan hausnya.
"Glebek, glebek, glebek!" Cangkir baru terisi separuh tapi air dalam dispenser sudah habis.
"Ahhh!" gerutunya memuncak.
Setelah serangkaian kekesalan itu, ia merebahkan diri di pembaringan sambil masih menahan jengkel. Pandangannya tertuju pada foto wedding dirinya dan sang suami yang dipajang di dinding di samping tempat tidurnya. Lamunannya melayang ke saat dimana hubungannya dengan Elon sempat genting dan terombang-ambing.
Setelah Alin menerima lamaran Elon, keduanya sepakat untuk segera naik ke pelaminan. Namun kenyataan berkata lain. Rencana itu menemui kendala karena kondisi dunia yang masih abnormal akibat adanya pandemi. Hanya ada dua plihan bagi mereka. Tetap melangsungkan pernikahan atau menunda sampai pandemi berakhir.
Karena tahun 2021 itu pandemi sedang marak-maraknya, mereka dengan sangat terpaksa harus menunda rencana tersebut. Alih-alih mereda, keadaan malah bertambah parah. Karena tidak ada kepastian kapan pandemi akan berakhir, mereka berubah pikiran dan segera mengeksekusi rencana itu. Akhirnya awal 2022 rencana besar itu baru bisa diwujudkan.
Hari yang dinantikan dan bersejarah itu tiba. Tidak pernah terbayangkan atau terpikirkan oleh Alin dan Elon, akan menikah di kala pandemi seperti itu. Bahkan melangsungkan acaranya di KUA dengan prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan harus untuk diikuti.
Menerapkan prokes ketat, setiap orang diwajibkan memakai masker dan dicek suhu tubuhnya. Selain penghulu, petugas KUA, dan penceramah, acara hanya dihadiri keluarga inti kedua mempelai. Kedua orangtua Alin dari Jawa bersama adik Alin beserta beberapa orang kerabat lainnya. Kedua orangtua Elon dari Bandung bersama kedua kakak Elon beserta istri-istrinya. Totalnya tidak lebih dari dua puluh orang yang hadir.
Tepat jam sembilan acara dimulai. Mengenakan pakaian serba putih, kedua mempelai menjadi pusat perhatian para hadirin. Serangkaian acara yang meliputi akad nikah, foto, khotbah, dan prasmanan nasi dus, dilakukan dengan cepat dan ringkas. Semua disetting agar tidak lebih dari satu jam karena setelahnya akan diadakan kembali perhelatan yang sama oleh pasangan lainnya.