Mohon tunggu...
ahmad hassan
ahmad hassan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Berkecimpungan dalam dunia pendidikan. Suka musik klasik & nonton film. Moto "semua sudah diatur".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anonim (2/3)

19 Maret 2022   10:20 Diperbarui: 19 Maret 2022   10:25 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal yang kontras terjadi pada teman bolosnya yang sekaligus teman satu band dan satu sekolah. Menurut pengakuan sang teman, orangtuanya marah besar dan membatasi gerak-geriknya diluar jam sekolah. Sebagaimana mestinya seorang anak yang taat, tidak mungkin baginya membantah orangtua. Namun, keinginannya untuk ngeband masih tetap bergelora.

Seiring waktu, hasrat untuk ngeband menguat kembali dan sulit dibendung. Mereka mulai berlatih kembali setelah sempat vakum beberapa saat. Namun, kali ini mereka tidak se-ngotot seperti sebelumnya. Mereka lebih membatasi diri karena paham dengan konsekuensi yang akan diterima jika mereka kelewat batas. Untuk itu, mereka berusaha tidak mengulangi kesalahan yang sama yang pada gilirannya akan merugikan mereka sendiri.

Di suatu kesempatan, saat band sedang tampil membawakan sebuah lagu band legendaris Tanah Air, tiba-tiba saja sang vokalis ambruk tak sadarkan diri. Ia segera dilarikan ke rumah sakit. Didiagnosis menderita gangguan pada lambung, ia terpaksa harus diopname beberapa hari. Namun, menurut keterangan dokter, kondisinya tidak terlalu parah sehingga diharapkan bisa cepat pulang.

Shock dan khawatir muncul tidak hanya dirasakan personel lainnya tapi juga  kedua orangtua sang vokalis yang langsung datang menjenguk dari Jawa. Para personel khawatir akan kondisi sang teman karena mereka tahu fakta dibalik dirinya sebagai seorang pemakai. Mereka hanya berharap kondisi tidak menjadi lebih buruk dan apa yang dikhawatirkan tidak terjadi.

Beberapa waktu kemudian, aktivitas band yang sempat terhenti berangsur aktif kembali. Disambut baik oleh para personel, sang vokalis berlatih kembali namun tidak memorsir dirinya berlebihan. Dalam curhatnya ke rekan-rekannya, ia berusaha untuk tidak menjadi pecandu lagi sejak kejadian itu. Ia merasa begitu bersalah dan kasihan kepada orangtuanya yang telah bersusah payah menyekolahkannya ke Jakarta. Untuk itu, ia ingin meninggalkan itu semua demi kebaikannya di masa depan.

Setelah comeback-nya vokalis, band seakan terlahir kembali. Ada semacam energi dan semangat baru dalam diri para personel untuk menjalani aktivitas band selanjutnya. Terkait tawaran manggung, mereka tidak lagi ngoyo dan hanya menerima tawaran jika memang masih memungkinkan. Saat bersamaan, mereka mulai membuat demo untuk dikirim ke label rekaman.

......

Minggu menjelang subuh, telepon rumah berdering memecah kesunyian. Suatu hal yang jarang terjadi kecuali jika ada kabar berita yang penting, darurat, dan mendesak. Papa yang sudah terlebih dulu bangun, segera mengangkat telepon itu. Tak lama, ia langsung bergegas ke kamar sang anak untuk membangunkannya.

Saat mendengar suara di ujung telepon, mendadak kantuknya hilang. Penelepon yang tak lain teman satu bandnya mengabari bahwa telah terjadi peristiwa kecelakaan motor tunggal yang dialami sang vokalis dini hari tadi. Saat ini, ia dirawat intensif di IGD rumah sakit dan kondisinya masih menunggu keterangan dari dokter lebih lanjut.

Selepas sholat subuh, sang anak berangkat mengendarai motor sportnya dengan dilepas oleh Mama dan Papa. Mama yang khawatir sempat berniat mengantar sang anak namun sepertinya tidak direspons. Memahami hal itu, Papa memintanya agar berhati-hati. Keduanya hanya bisa mendoakan bagi kesembuhan teman sang anak.

......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun