Mohon tunggu...
ahmad hassan
ahmad hassan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Berkecimpungan dalam dunia pendidikan. Suka musik klasik & nonton film. Moto "semua sudah diatur".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anonim (1/3)

12 Maret 2022   10:10 Diperbarui: 12 Maret 2022   10:32 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(wallpaperbetter.com)

Seiring waktu, tumbuh kesukaannya pada alat musik dan keinginan untuk bisa memainkannya. Awalnya ia memilih drum. Namun setelah ia pikir-pikir lagi, drum cukup ribet. Ia lalu beralih ke gitar. Baginya, gitar alat musik yang simpel, praktis, dan representatif. Ia baru mendapatkan gitar pertamanya saat naik kelas empat. Sebuah gitar akustik diberikan Mama sebagai hadiah karena mendapat ranking pertama.

Merasa terobsesi dengan gitar, ia berlatih siang dan malam. Dari buku dan majalah musik yang dipelajari, kemampuan dan permainan gitarnya semakin bertambah dan terasah meski belajar otodidak. Mama yang menaruh perhatian padanya, menyuruhnya kursus. Pada awalnya ia suka tapi karena terlalu teoritis dan cenderung bertele-tele, kursus itu akhirnya distop setelah berjalan setahun lamanya.

.......

Meski tidak bekerja kantoran, Mama terkadang lebih banyak tidak berada di rumah. Ia cukup sibuk dengan berbagai macam urusannya seperti arisan, acara di kantor Papa, senam, dll. Saat si anak kelas enam, kesibukan Mama semakin lama sepertinya semakin banyak. Membuatnya kian sering keluar rumah dan meninggalkan si anak sendiri.

Saat si anak beranjak SMP, terjadi perubahan besar dalam keluarganya. Papa dipindahtugaskan oleh kantor keluar kota. Sebagai batu loncatan karirnya, Papa beralasan hal itu dilakukan semata demi kebaikan bersama. Selain itu, jarak tempuh kantor baru yang hanya sekitar tujuh jam perjalanan mobil, memungkinkan Papa bisa pulang setiap akhir pekan.  

Mama tidak keberatan dengan hal itu. Lagipula, anak lelaki semata wayang mereka sekarang sudah beranjak remaja. Jadi tidak perlu khawatir lagi. Meski begitu, si anak sendiri tidak pernah diajak bicara langsung oleh orangtuanya tentang rencana Papa itu. Ia sendiri baru tahu hal itu menjelang Papa pergi.

Kepergian dinas Papa itu, tak mengapa bagi si anak. Toh Papa memang sudah sibuk selama ini. Menurutnya, ada atau tidak ada Papa, tidak akan terlalu berpengaruh dan mengubah keadaan. Karena memang Papa tidak terlalu dekat secara personal dengannya dari awal. Akan tetapi, ia menaruh hormat setingginya pada sang ayah sebagai pemimpin rumah tangga dan pencari nafkah bagi keluarganya.

......

Bermain musik sebaga hobi, telah membawa dirinya masuk ke lingkungan anak band. Di dalamnya, ia bertemu dan bergaul dengan banyak orang baik yang sebaya maupun lebih tua umurnya. Mimpinya untuk bergabung dalam sebuah band dan membawakan lagu-lagu dari band rock terkenal, terkabul sudah. Di pertengahan kelas 8, ia bersama teman-temannya dari sekolah yang sama membentuk sebuah band.

Di band baru yang beranggotakan empat orang itu, ia mengisi posisi sebagai pemain gitar. Dengan menyewa studio secara patungan, mereka mulai berlatih secara rutin minimal seminggu sekali. Jika ada pentas seni atau kompetisi, intensitas latihan akan diperbanyak.

Selain sibuk ngeband, ia kerap nongkrong dulu sehabis bubar sekolah ketimbang langsung pulang ke rumah. Sejak bergaul dalam lingkungan perokok, tanpa terasa dirinya mulai terbawa arus. Sulit baginya untuk menghindar dari kebiasaan merokok. Meski awalnya ia enggan, lama kelamaan ia sudah tak segan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun