Mohon tunggu...
ahmad hassan
ahmad hassan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Berkecimpungan dalam dunia pendidikan. Suka musik klasik & nonton film. Moto "semua sudah diatur".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Penghubung 2 (selesai)

30 Oktober 2021   10:41 Diperbarui: 30 Oktober 2021   10:43 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia mulai tidak tenang dan khawatir akan dirinya. Perasaan resah dan gelisah mulai melandanya. Ketakutan terbesarnya bagaimana jika kongkalikong Danu dan dirinya terbongkar. Seribu tanya muncul dalam dirinya. "Bagaimana ini? Bagaimana nasibku? Aku begitu khawatir. Apakah aku akan mengikuti jejak Danu?"

Masih terkaget-kaget karena berita itu dan beragam gambaran buruk yang terlintas dalam benak pikirannya, Roy dikejutkan oleh suara dering hp-nya. Dari ujung telepon, terdengar suara sang istri. Roy menduga Evi juga mengetahui berita itu sehingga menghubunginya. Coba kendalikan diri, ia menerima telepon itu.

"Pa, si Danu!" katanya.

"Ya, Ma. Papa udah tahu. Semua tv lagi ngebahas itu," jawabnya.

"Aduh, Pa! Benar-benar gak nyangka si Danu teh. Kayaknya orangnya baik. Kunaon nyak?" ungkapnya.

"Mama sudah nelepon istrinya?" tanyanya.

"Pengin nelepon tapi Mama ragu. Ari menurut Papa teh kumaha?" tanyanya balik.

"Papa teh kasihan sama istrinya. Coba aja kalau Mama mau nelepon. Gak usah ragu. Tanyakan kabarnya.  Tawarkan apa yang bisa kita bantu. Itu sangat berarti bagi mereka. Saat-saat seperti inilah kehadiran kita diperlukan," terangnya.

"Iya, Pa. Mama teringat anaknya yang satu sekolah dengan Ricko. Kasihan pisan nasib anaknya kalau melihat ayahnya begitu," katanya.

"Oya, Papa udah makan belum?" tanyanya.

"Belum selesai tadi keburu lihat berita," tukasnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun