Mohon tunggu...
Ahmad Faisal Ichsan
Ahmad Faisal Ichsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang ambisioner yang menggapai ambisinya dengan sekuat-kuat kekuatan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hal-hal yang Membatalkan Syahadatain

20 November 2023   11:33 Diperbarui: 20 November 2023   11:40 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inti dari syirik ialah segala bentuk penyekutuan terhadap Allah. Baik dengan cara menyembah berhala, matahari, maupun benda ataupun makhluk lainnya selain Allah.

Hal tersebut jelas bertolak belakang dengan penyampaian syahadatain yang menegaskan bahwasannya hanya Allah SWT yang layak disembah. Tidak ada sesuatu pun yang layak disembah selain Allah SWT.

Syirik merupakan salah satu dosa besar yang akan dibalas oleh Allah dengan balasan di dunia dan akhirat.

Hal tersebut akan mendatangkan berbagai dampak salah satunya ialah diharamkan surga atasnya.

Sesuai dengan firman Allah QS. Al Maidah ayat 72:

“Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka”. 

Ilhaad

Ilhaad artinya menyimpang dari maksud yang sebenarnya. Dalam hal ini Imam Al Ashfahani menjabarkan dua makna:

  • Pertama, ilhad yang identik dengan syirik, bila ini dilakukan maka otomatis seseorang menjadi kafir
  • Kedua, ilhad yang mendekati syirik, ini tidak membuat seseorang menjadi kafir, tetapi setidaknya telah mengurangi kemurnian tauhidnya

Imam Al Ashfahani juga menyebutkan dua macam ilhaad:

  • Mensifati Allah dengan sifat-sifat yang tidak pantas disebut sebagai sifat Allah
  • Menafsirkan nama-nama Allah dengan makna yang tidak sesuai dengan keagungan-Nya

Istilah ilhad dipakai untuk segala perbuatan yang menyimpang dari kebenaran. Jadi setiap penyimpangan dari kebenaran disebut ilhad. Tetapi secara definitif ia lebih khusus dipakai untuk sikap yang menafikan sifat-sifat, nama-nama dan perbuatan Allah.

Contohnya ialah mempercayai bahwa Allah itu beranak dan diperanakan. Allah itu tidak abadi dan lemah. Allah tidak mampu untuk melakukan segala hal yang diluar kemampuan akal manusia, dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun