Mohon tunggu...
Ahmad Faisal Ichsan
Ahmad Faisal Ichsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang ambisioner yang menggapai ambisinya dengan sekuat-kuat kekuatan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hal-hal yang Membatalkan Syahadatain

20 November 2023   11:33 Diperbarui: 20 November 2023   11:40 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Syahadatain merupakan dua kalimat yang membuat seseorang menjadi seorang muslim.

Adapun lafadz dari syahadatain ialah “Asyhadu ‘ala ilaa ha ilallah wa asyhadu anna muhammada Rasulullah”. Yang berarti “Aku bersaksi bahwasanya tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad ialah utusan Allah”.

Walaupun tergolong lafadz yang singkat namun penuh makna.

Syahadatain merupakan rukun islam pertama dalam ajaran agama islam yang semakin mepertegas kedudukannya.

Dengan mengucapkan syahadatain menunjukkan bahwa sesorang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Dengan mengucapkan kalimat syahadat pula seseorang sudah bisa dinyatakan sebagai seorang muslim. Dimana ia juga sudah wajib untuk melaksanakan perintah dan menghindari larangan-larangannya.

Namun syahadatain juga bisa dibatalkan oleh berbagai macam hal.

Apa sajakah hal-hal yang bisa membatalkan syahadatain?

Syirik

Syirik secara bahasa berasal dari kata syirkah atau musyarakah yang artinya bercampurnya dua kepemilikan. Secara istilah syirik ialah mempersekutukan Allah dengan zat lainnya.

Adapun bentuk-bentuk syirik:

  • Menyembah patung atau berhala
  • Menyembah matahari dan bulan
  • Menyembah malaikat dan jin
  • Menyembah para nabi dan rasul
  • Menyembah rahib atau pendeta
  • Menyembah thaguut 
  • Menyembah hawa nafsu
  • Menyembah pohon dan batu
  • Menyembah para orang soleh

Inti dari syirik ialah segala bentuk penyekutuan terhadap Allah. Baik dengan cara menyembah berhala, matahari, maupun benda ataupun makhluk lainnya selain Allah.

Hal tersebut jelas bertolak belakang dengan penyampaian syahadatain yang menegaskan bahwasannya hanya Allah SWT yang layak disembah. Tidak ada sesuatu pun yang layak disembah selain Allah SWT.

Syirik merupakan salah satu dosa besar yang akan dibalas oleh Allah dengan balasan di dunia dan akhirat.

Hal tersebut akan mendatangkan berbagai dampak salah satunya ialah diharamkan surga atasnya.

Sesuai dengan firman Allah QS. Al Maidah ayat 72:

“Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka”. 

Ilhaad

Ilhaad artinya menyimpang dari maksud yang sebenarnya. Dalam hal ini Imam Al Ashfahani menjabarkan dua makna:

  • Pertama, ilhad yang identik dengan syirik, bila ini dilakukan maka otomatis seseorang menjadi kafir
  • Kedua, ilhad yang mendekati syirik, ini tidak membuat seseorang menjadi kafir, tetapi setidaknya telah mengurangi kemurnian tauhidnya

Imam Al Ashfahani juga menyebutkan dua macam ilhaad:

  • Mensifati Allah dengan sifat-sifat yang tidak pantas disebut sebagai sifat Allah
  • Menafsirkan nama-nama Allah dengan makna yang tidak sesuai dengan keagungan-Nya

Istilah ilhad dipakai untuk segala perbuatan yang menyimpang dari kebenaran. Jadi setiap penyimpangan dari kebenaran disebut ilhad. Tetapi secara definitif ia lebih khusus dipakai untuk sikap yang menafikan sifat-sifat, nama-nama dan perbuatan Allah.

Contohnya ialah mempercayai bahwa Allah itu beranak dan diperanakan. Allah itu tidak abadi dan lemah. Allah tidak mampu untuk melakukan segala hal yang diluar kemampuan akal manusia, dan lain sebagainya.

Dengan menafikan sifat-sifat dan nama-nama Allah berarti ia telah mengingkari ayat-ayat Al Qur’an yang menegaskan adanya nama-nama dan sifat-sifat Allah. Para ulama sepakat bahwa mengingkari satu ayat dari ayat-ayat Al Qur’an adalah kafir.

Nifaaq/Munafiq

An nifaaq diambil dari kata an nafaq artinya jalan tembus. Menurut istilah nifaaq ialah sikap yang tidak menentu, tidak sesuai antara ucapan dan perbuatannya.

Pelaku atau pun seseorang yang mempunyai sifat nifaaq disebut munafiq.

Adapun ciri-ciri dari orang munafiq:

  • Di mulut mereka mengatakan beriman kepada Allah dan hari kiamat, sementara hati mereka kafir
  • Apabila mereka berkata akan suatu hal maka yang mereka ucapkan ialah dusta
  • Apabila mereka berjanji maka mereka akan  mengingkarinya
  • Apabila diberikan amanah maka mereka akan berkhianat
  • Ketika dikatakan kepada mereka agar jangan berbuat kerusakan, mereka malah mengaku berbuat kebaikan
  • Apabila mereka berdiri untuk salat mereka berdiri dengan perasaan malas dan riya
  • Mereka tidak mengingat Allah kecuali jarang sekali

Orang-orang munafiq sesungguhnya akan dihukum Allah SWT dengan berbagai azab. Salah satunya ialah ditempatkan di dasar neraka yang paling bawah.

Sesuai dengan firman-Nya:

“Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka”. (QS. An Nisa 4/145).

Kafir dan Murtad

Kufur secara bahasa bermakna menutupi sesuatu. Menurut istilah ialah tidak percaya walau sedikit terhadap apa yang dibawa Muhammad SAW.

Sedangkan kafir ialah orang yang melaksanakan atupun memiliki sifar kufur.

Murtad secara istilah yaitu seorang muslim yang yang menjadi kafir setelah keislamannya. Yang dimana murtad ini hanya berlaku apabila disadari dengan unsur kesengajaan dan kerelaan dari pelaku murtad

Hal-hal yang mengkafirkan seseorang atau memurtadkan dibagi menjadi tiga:

  • Hal-hal yang mengkafirkan secara keyakinan
  • Hal-hal yang mengkafirkan secara amal
  • Hal-hal yang mengkafirkan secara ucapan

Adapun hal-hal yang mengkafirkan secara keyakinan ialah:

  • Mengingkari wujud dan sifat Allah SWT
  • Menafikan sifat sempurna Allah
  • Mengingkari kebenaran Al Quran
  • Mengingkari kenabian Muhammad SAW

Contoh hal yang memurtadkan secara ucapan ialah menghina Allah, Rasulullah, para nabi, dan juga para istri-nya.

Hak yang mengkafirkan secara ucapan ini seringkali terucap baik di hati maupun lisan. Yang dimana hal tersebut bisa mendatangkan mudharat bagi pengucap. Maka alangkah baiknya kita menjaga lisan kita dan berpikir sebelum bertindak.

Adapun contoh hal yang memurtadkan secara amal adalah memberikan sesajen, menyembah berhala, dan lain sebagainya.

Hal tersebut seringkali kita lihat dalam masyarakat Indonesia. Contohnya saja bersekutu dengan makhluk ghaib karena ingin mendapatkan hal yang diinginkan. Yang sangat mungkin sekali hal tersebut tidak bermanfaat bagi pelaku.

Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan terdapat empat sifat yang membatalkan syahadatain. Yaitu syirik, ilhaad, nifaaq, dan juga kafir atau murtad. Dimana hal-hal tersebut tidak sesuai dengan syahadatain yang telah diikrarkan seorang muslim.  Dan hal-hal tersebut juga masih banyak dijumpai khususnya masyarakat Indonesia.

Yang di mana semoga kita semua dijauhi dan dilindungi oleh Allah SWT dari segala sifat tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun