Mohon tunggu...
Ahmad Benny
Ahmad Benny Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru dan Pujangga bebas

Single, pujangga bebas, penikmat kopi, dan penggemar sastra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Runtuh Sunyi Gamelan Nyai Bandinah

8 Januari 2019   16:35 Diperbarui: 8 Januari 2019   16:54 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langit tak sebenderang ketika engkau datang memanggil, burung-burung berteriak bersautan tak seindah biasanya seolah menyadari bahwa hari tak lagi sama.

Siang mulai rubuh, ketika waktu yang pucat terpaku dipecah teriakan, seruan, jeritan tangis dari sang Nyai, nafasnya memburu, air mata yang tak lagi terbendung, lalu ia menjerit sejadi-jadinya melihat keadaan suaminya yang menjadi kaku dengan mata tertutup memejam pasrah.

***benny

 -20 november 2018-

 [1] dewa cinta Romawi. Sebutan lainnya bagi dewa ini adalah Amor. Sebagai Amor, ia digambarkan sebagai anak kecil bersayap yang nakal, serta membawa busur dan panah, yang dapat membuat manusia maupun dewa jatuh cinta. [2] Nayaga : sekumpulan orang yang memiliki keterampilan khusus menabuh gamelan, terutama dalam mengiringi Dalang dalam pementasan wayang.  [3] Pesinden : wanita yang bernyanyi mengiringi gamelan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun