Pada kelompok kedua, teknologi informasi digunakan sebagai media distribusi materi ajar melalui jaringan internet. Materi ini dapat disajikan dalam bentuk halaman web atau program belajar interaktif (CBT atau CBI), dan ditempatkan dalam sebuah server yang dapat diakses oleh para peserta didik. Sementara itu, kelompok ketiga dalam pemanfaatan teknologi informasi di bidang pendidikan adalah sebagai media komunikasi. Ini mencakup penggunaan teknologi informasi sebagai sarana untuk saling bertanya tentang hal-hal yang tidak dimengerti atau untuk berbagi pendapat antara peserta didik dan pengajar (M. Husaini, 2014).
C. Dampak Perkembangan Teknologi dan Informasi Terhadap Ketahanan Nasional
Setiap perubahan di berbagai bidang, di manapun, dan kapan pun pasti akan berdampak pada lingkungan sekitarnya, termasuk perkembangan teknologi informasi yang membawa perubahan signifikan dan dampak bagi bangsa Indonesia, terutama dalam hal ketahanan. Dampak dari perubahan tersebut bersifat multifaset, dapat membawa dampak positif maupun negatif, seperti pisau bermata dua.
Dampak positif dari perkembangan teknologi informasi terhadap ketahanan nasional mencakup kehadiran E-Government yang dapat meningkatkan kualitas layanan publik dan transparansi, kontribusi yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memperkuat ketahanan nasional (Ahmadi dkk, 2017). Selain itu, perkembangan teknologi informasi juga dapat memajukan bangsa dan negara melalui jaringan internet, memungkinkan akses terhadap berbagai pengetahuan, baik yang merupakan perkembangan dari pengetahuan sebelumnya maupun pengetahuan baru, yang dapat dipelajari dan dikembangkan oleh masyarakat Indonesia (Auli Ihza A, Dinie A.D, 2021).
Namun, selain dampak positif, perkembangan teknologi informasi juga membawa dampak negatif yang dapat mengancam ketahanan nasional. Dampak tersebut termasuk tingginya tingkat kesenjangan karena mudahnya membandingkan diri dengan orang lain melalui media sosial, potensi dipengaruhi oleh ideologi-ideologi selain Pancasila, peningkatan perdagangan ilegal, dan potensi pelemahan budaya lokal. Di era ini, dengan perkembangan teknologi informasi, juga muncul game-game yang dapat menyebabkan penurunan mental anak dan kecanduan, sehingga dapat mengakibatkan penurunan kedisiplinan karena fokus lebih pada game dan media sosial (Auli Ihza A, Dinie A.D, 2021).
Menurut Wawan (dalam Auli Ihza A, Dinie A.D, 2021), perkembangan teknologi informasi menyebabkan sejumlah dampak negatif, antara lain peningkatan kasus plagiarisme, kecenderungan berpikir praktis tanpa kritis karena kemudahan dalam mendapatkan informasi, peningkatan tindakan kriminal pada usia dini karena kesulitan menyaring konten internet bagi anak, dan kurangnya kemampuan dalam manajemen waktu akibat banyaknya waktu yang dihabiskan untuk bermain game.
Dampak-dampak negatif tersebut dapat berkontribusi pada penurunan ketahanan nasional. Ideologi baru yang meresap melalui teknologi informasi dapat menyebabkan perpecahan, sedangkan generasi muda yang hanya berpikir praktis tanpa kritis dapat menghambat perkembangan Indonesia di masa depan. Begitu juga dengan dampak-dampak negatif lainnya yang turut berperan dalam menurunkan tingkat ketahanan nasional.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya yang membahas definisi, pemanfaatan, dan dampak perkembangan teknologi informasi terhadap ketahanan nasional, dapat disimpulkan bahwa setiap perkembangan atau perubahan pasti akan berdampak pada lingkungan sekitarnya, baik dampak positif maupun negatif.
Suatu perubahan dianggap positif apabila pemanfaatan atau penggunaannya dilakukan dengan cara yang positif tanpa merugikan pihak lain atau diri sendiri. Penggunaan yang bernilai positif mencakup berbagai aspek, seperti memanfaatkan internet untuk mencari materi ajar, mengelola informasi dari internet dengan cara yang etis, menyampaikan informasi yang bersifat fakta, maksimal dalam memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk berinovasi, serta melakukan kegiatan positif lainnya yang dapat memperkuat ketahanan negara.
SARAN