Mohon tunggu...
AHMAD ARDIANSAH
AHMAD ARDIANSAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

NIM : 41121110005

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menjadi Sarjana Dan Menciptakan Etika Kebahagiaan Aristotle

30 Januari 2025   10:40 Diperbarui: 30 Januari 2025   10:40 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Modul Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak  

Phronesis adalah kebijaksanaan praktis yang memungkinkan seseorang membuat pilihan moral berdasarkan nilai-nilai moral. Mahasiswa dapat menggunakan phronesis dalam berbagai situasi, seperti:

Memilih topik penelitian yang relevan bagi masyarakat dan menarik secara pribadi.
Mengatasi masalah dengan teman atau guru dengan bijaksana dan adil.
membuat prioritas antara kehidupan pribadi, organisasi, dan akademik.

4. Memprioritaskan Kebahagiaan Semua Orang

Prinsip etika Aristotle adalah kebahagiaan kolektif. Calon sarjana dapat bersenang-senang dengan:

Mengambil bagian dalam aktivitas sosial yang menguntungkan, seperti lokakarya literasi, seminar pendidikan, atau proyek lingkungan.
Melibatkan diri dalam aktivitas yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti mengajar di daerah terpencil atau membantu orang-orang yang kurang beruntung.
mempromosikan prinsip kampus seperti toleransi, inklusi, dan solidaritas.

 5. Perencanaan Refleksi Diri

Langkah penting dalam pengembangan diri adalah refleksi. Mahasiswa dapat mempertimbangkan tindakan mereka setiap hari untuk menilai apakah mereka sudah menjalani hidup yang sesuai.

Kesimpulan

Menjadi sarjana adalah lebih dari sekadar mendapatkan gelar akademik. Ini adalah proses transformasi untuk mencapai keseimbangan intelektualitas, moralitas, dan karakter. Dalam perjalanan ini, etika kebahagiaan Aristotle memberikan pedoman yang relevan untuk zaman sekarang dan zaman sebelumnya. Kandidat sarjana tidak hanya dapat mencapai kebahagiaan pribadi (eudaimonia) tetapi juga menciptakan kebahagiaan kolektif dalam masyarakat dengan menjalankan kebajikan melalui kebiasaan, menemukan jalan tengah, dan menerapkan kebijaksanaan praktis (phronesis).

Menurut pemikiran Aristotle, kebahagiaan sejati berasal dari kehidupan yang bermakna dan penuh kebajikan, bukan dari hal-hal seperti kekayaan atau status sosial. Dalam situasi seperti ini, siswa yang memprioritaskan kesuksesan akademik, keseimbangan emosional, dan kontribusi sosial akan menjadi orang yang sukses secara pribadi dan bermanfaat bagi masyarakat.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun