Selamat malam, duhai dinda...
Entah di mana engkau berada...
Di peraduanmu kah dibuai tidur yang berbunga..
Atau di sudut kamarmu, dimana engkau gadaikan rasa?
*
Well, dimanapun engkau sekarang, wahai Cinta
Semoga engkau tenang senantiasa
juga sabar dan tiada berderai air mata
menahan sesak rindu yang membadai di dada...
**
"Selamat pagi, wahai belahan jiwa"
Inginnya itu ku ungkap setiap hari baru menjelma
Engkau rebah di sisiku dan terbuai belai kecup mesra
Dan bersama, kita kicaukan kidung cinta seirama
***
Selamat siang, duhai penyejuk mata
Bagaimana harimu di tengah kerja?
Adakah batinmu terampas oleh rutinitas berkarya
Ataukah ada aku di sudut-sudut matamu yang jelita?
***
Well, bagaimanapun kerasnya harimu terasa
Sebanyak apapun konsentrasimu penuh berdarma
Jangan lupakan aku, ada aku yang mendamba
menantimu memanggil namaku dalam desau doa asa kita...
**
Walau raga kita terpisah dan tiada kita bersua
Meski sukma kita merana merindukan tautannya
Ketahuilah, t'lah kucerminkan wajahmu di dinding jiwaku
Dan t'lah kularungkan namamu di samudra hatiku
*
Kita adalah pecinta yang sedang diuji dan dicoba
Dengan segala rasa yang menyiksa
Dengan segenap gelora yang menyala
Dengan seluruh mimpi dan imaji yang menggoda
*
Betapa singkatnya waktu saat kita berdua bersama
Betapa panjangnya penantian ketika kau dan aku nelangsa
Betapa relatifnya waktu dan masa membatasi kita
Betapa absolutnya cinta dan asmara yang kita bagi berdua (hanya berdua!)
**
Namun, syukurilah itu semua, wahai adinda
Karena kita tak mengenali sesuatu melainkan dengan lawannya
Seperti kita meratapi kesepian kita kala rindu mendera
Seperti itu pula kita meletupkan bara cinta kala berjumpa
***
Selalu ada waktu untuk segalanya, duhai Cinta...
Seperti saat engkau menangis dan aku menghapusnya
Seperti saat kita bertemu, lalu berpisah sesudahnya
Seperti momen lain yang telah kita rasa, dan yang akan kita bina...
*
Maka sampaikanlah salam rindumu padaku, wahai pesona
Titipkan ia pada malam yang di dalamnya harapan tersulam
Lalu biarkan segala doa pinta semburat di sinar purnama
Agar di gugusan bintang mimpi dan pinta kita menghunjam
**
Dan aku disini 'kan selalu menunggumu, sang belahan jiwa
Menanti kabarmu lewat bisikan dan tanda semesta alam raya
Mengapungkan rindu, hasrat dan gundahku yang tak berbatas kiranya
Dan yang kini bisa kulakukan hanyalah menyapamu selalu, Cinta...
***
Selamat malam, duhai sayangku
Sampai bertemu, esok hari hingga ia berlalu
Saat dimana namamu kusebut
Dan kemudian takdir kita pun bertaut...
~N2N, 26 Feb 2013 - 01:36
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H