Mohon tunggu...
Ahmad Amin Mahmudin
Ahmad Amin Mahmudin Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Umum

Bekerja di rumah sakit.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menjadi Petugas Kloter Haji yang Amanah

17 Mei 2024   03:38 Diperbarui: 17 Mei 2024   17:15 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tenaga kesehatan haji juga harus proaktif dalam mengontrol kesehatan jemaah resiko tinggi. Lagi-lagi tenaga kesehatan haji wajib melakukan pemantauan kesehatan jemaah resti sejak dari embarkasi, visitasi di pemondokan, waktu armina sampai kepulangan ke tanah air. 

Sikap sigap, handal, amanah, responsif, inisiatif, dan inovatif menjadi penting dalam penanganan kasus kesehatan yang timbul. Senam haji yang dilaunching tahun ini bisa menjadi bagian dari ikhtiar menjaga kebugaran jemaah haji.

Petugas kloter harus berperan aktif terutama dalam melayani jemaah sesuai fungsinya masing-masing. Namun, petugas kloter tidak boleh terkotak dalam kewenangan, kompetensi atau keahlian yang dimiliki. 

Harus ada komunikasi efektif, koordinasi, dan peleburan fungsi diantara petugas kloter. Ketua kloter dan pembimbing ibadah haji harus tahu hal-hal yang bersinggungan dengan kesehatan, misal pertolongan pertama pada kegawatan. 

Sebaliknya tenaga kesehatan haji perlu mengerti rencana kerja operasional yang akan dilakukan ketua kloter dan pembimbing ibadah haji. 

Petugas kloter juga harus pandai membangun komunikasi dengan para ketua rombongan kelompok bimbingan ibadah haji dan umroh sebagai mitra strategis pemerintah untuk memperlancar penyelenggaraan ibadah haji. 

Petugas kloter harus bisa mengubah pemikiran jemaah bahwa ibadah haji bukan hanya terkait fiqih tapi juga upaya menjaga kesehatan. Kreatifitas dan integritas petugas kloter menjadi kunci akhir sukses dalam pengelolaan kloter.

Menjadi petugas harus mengutamakan pelayanan dibanding ego diri untuk beribadah di tanah suci. Karena yang pertama, petugas kloter dibiayai dan digaji oleh negara. 

Sehingga berangkat ke tanah suci adalah untuk bertugas, bukan berhaji. Kedua, komitmen yang telah dibuat petugas kloter bahwasanya mereka siap mengemban amanah yang harus dipertanggungjawabkan kepada negara secara profesional. Pemerintah tidak akan segan memulangkan petugas haji yang tidak amanah.

Petugas kloter sudah seharusnya lebih dekat dengah jemaah dibanding Kakbah. Jika jemaah ke tanah suci untuk beribadah, maka ibadah utama sesungguhnya petugas kloter adalah menjalankan fungsi melayani dengan sebaik-baiknya. 

Para petugas kloter merupakan orang yang tidak hanya dipilih negara, tetapi juga oleh Yang Maha Kuasa. Kemuliaan bertambah karena tidak semua orang bisa berkesempatan menjadi petugas kloter. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun