Era ini ditutup dengan film yang mengubah cara orang melihat film horor, yaitu The Sixth Sense (1999), disutradarai oleh M. Night Shyamalan. Film ini terkenal dengan twist endingnya. Mengisahkan seorang anak yang dapat melihat orang mati.
Era Inovasi Digital dan Trik Visual (2000-an - 2010-an)Â
Memasuki milenium baru, film horor mulai memanfaatkan teknologi digital dan efek visual. Film seperti The Ring (2002) dan Paranormal Activity (2007) menunjukkan bagaimana teknologi baru dapat meningkatkan ketegangan dan pengalaman menonton. The Ring adalah remake dari film Jepang Ringu (1998), yang mengisahkan tentang kaset video yang membawa kematian. Paranormal Activity diproduksi dengan anggaran hanya $15.000 dan berhasil meraih lebih dari $193 juta di seluruh dunia, menjadikannya salah satu film dengan laba tertinggi dalam sejarah.
Era ini juga ditandai dengan banyaknya remake film-film Hollywood yang berasal dari Jepang atau Asia. The Grudge (2004) adalah remake dari film Jepang Ju-On: The Grudge (2002), yang menceritakan tentang kutukan yang menyebar dari satu orang ke orang lain. Dark Water (2005) remake dari film Jepang Honogurai mizu no soko kara (2002), yang menceritakan tentang seorang ibu dan anaknya yang mengalami teror di apartemen mereka.
One Missed Call (2008) remake dari film Jepang dengan judul sama yang rilis tahun 2003, yang bercerita tentang pesan suara dari orang-orang yang telah meninggal. Shutter (2008) remake dari film Thailand berjudul sama yang rilis tahun 2004, menampilkan pasangan yang mengalami kejadian paranormal setelah mengambil foto. The Eye (2008) remake dari film Hong Kong yang rilis tahun 2002, berkisar pada seorang wanita yang mendapatkan kemampuan untuk melihat roh setelah menjalani operasi mata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H