Era Slasher (1980-an - 1990-an)Â
Film horor di tahun 1980-an ditandai dengan maraknya subgenre slasher dengan film-film seperti Halloween (1978), Friday the 13th (1980), dan A Nightmare on Elm Street (1984). Disutradarai oleh John Carpenter, Halloween dianggap sebagai salah satu pelopor genre slasher dan memiliki dampak besar terhadap sinema horor.
Halloween mengikuti cerita Michael Myers, seorang pembunuh berantai yang melarikan diri dari rumah sakit jiwa setelah 15 tahun dikurung karena membunuh saudara perempuannya saat masih anak-anak. Diproduksi dengan anggaran rendah sekitar $300.000, tetapi berhasil meraih pendapatan lebih dari $70 juta, menjadikannya salah satu film horor paling sukses secara finansial.
Friday the 13th mengikuti sekelompok remaja yang bekerja di Camp Crystal Lake, sebuah perkemahan yang sebelumnya ditutup setelah serangkaian kejadian tragis. Ketika mereka kembali untuk membuka perkemahan, satu per satu dari mereka menjadi target pembunuh misterius. Meskipun karakter Jason Voorhees tidak muncul sebagai pembunuh di film pertama, film ini memperkenalkan tema dan elemen yang menjadi ciri khas dari franchise.
A Nightmare on Elm Street (1984) diciptakan oleh Wes Craven, film ini memperkenalkan karakter Freddy Krueger, seorang pembunuh yang menyerang remaja dalam mimpi mereka. Film ini menjadi salah satu franchise horor paling terkenal.
Era ini juga lahir film-film berkualitas dan paling komersial, bahkan menjadi budaya pop. Disutradarai oleh Stanley Kubrick, The Shining (1980), adaptasi dari novel Stephen King, mengisahkan seorang penulis yang tergila-gila di sebuah hotel terpencil. Penampilan Jack Nicholson sebagai Jack Torrance sangat ikonik.
The Silence of the Lambs (1991), yang disutradarai oleh Jonathan Demme, adalah thriller psikologis yang mengikuti agen FBI yang bekerja sama dengan seorang pembunuh berantai, Dr. Hannibal Lecter, untuk menangkap pembunuh lainnya. Film ini memenangkan beberapa Oscar, termasuk Best Picture.
Wes Craven menyutradarai Scream (1996), film yang merevolusi genre slasher dengan pendekatan metateksual dan humor. Mengikuti sekelompok remaja yang menjadi sasaran pembunuh bertopeng, Scream melahirkan beberapa sekuel dan membangkitkan kembali minat pada film horor.
Scream sering dianggap sebagai pelopor untuk genre horor yang ditujukan kepada generasi muda, atau yang sering disebut 'young adult horror'. Film ini tidak hanya menghadirkan elemen slasher klasik, tetapi juga menggabungkan karakter-karakter remaja yang relatable dan situasi yang akrab bagi penonton muda.
Setelah kesuksesan Scream, banyak film yang mengikuti gaya dan elemen trademarknya, terutama dalam hal self-awareness dan karakter remaja, misalnya I Know What You Did Last Summer (1997), Urban Legend (1998), dan The Faculty (1998). Bahkan menginspirasi ke era 2000an seperti Final Destination (2000), Scary Movie (2000), dan Valentine (2001).