“Gantungkan Sempakmu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.”
Walau memang demi entah apa, kata-kata asli yang awalnya Juna tulis sebagai ‘sempak’ diganti dengan ‘cita-cita’. Selebihnya, sama.
Selamat berjuang meraih cita-cita.
***
“Setiap orang memiliki dasar pemahaman yang berbeda, juga memiliki antusiasme serta bilik pandang yang tak sama, maka biarlah masing-masing menuju maqomnya dengan cara unik setiap pribadi,” wejang Guru Durna. “Tapi jangan pernah melupakan adab utama dari sebuah ilmu.”
“Apa adab utama tersebut, Guru?”
“Fokus ke yang paling inti, dan jangan gemar mengunyah-unyah tepi hingga hanya menghasilkan segala yang berpotensi memberangus habis daya nalar serta sabar.”
*Tulisan ini sumpah mud busung karya saya yang orgi banget ga pake KW-KW-an serta ga mengandung lemak babi atopun bulu onta, yang diposting untuk pertama kalinya di Kompasiana demi meramaikan event lomba Planet Kenthir, barulah kemudian bakalan saya posting di tempat lain buat tujuan yang lain juga terserah saya kan hak ciptanya ada pada penulis, haha. Weee... :P
*Buat Mamas MJK Riau, karena saya 'dulu banget' pernah berjanji akan menggarap kisah pewayangan walaupun blas ga paham apapun yang berhubungan dengan pewayangan… ^_
*Bagi yang berminat membaca kisah Arjuna yang lainnya, sila klik link berikut: