Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta dalam Secangkir Hujan #4

17 Desember 2015   05:35 Diperbarui: 17 Desember 2015   10:39 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Maaf, aku tak hendak kau poligami…” ucapku waktu itu.

"Seorang istri yang ikhlas dimadu, jaminannya adalah surga." tegas cinta yang kerdil itu.

"Banyak jalan menuju surga. Biarkan aku mencari surga dengan cara yang lain…”

Dengan entengnya cinta kerdil itu berlalu, membuat kami –aku dan buah hatiku- tersuruk menyeruak sibak kepapaan. Seakan aku dipaksa untuk tak boleh aku yang tetap aku.

Tak henti kutiti jalin kenangan yang kulintasi, hingga akhirnya aku tiba di posisi yang entah.

Sepercik ingatan menari di jejak waktu.

 

aku masih aku trilustrum silam

tak kusesali takdirku

meski untuk cinta, aku teramat kehilangan

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun