T_T
Jika mulai ada perubahan, kelak akan saya sampaikan melalui inbox ini atau artikel khusus buat ente, tapi entah akan adakah perubahan yang lebih baik tersebut...
Selamat beristirahat sejenak mengurai jelaga rasa, salam dari sobatmu yang liar tak terdaftar ini: Salam hangat sehangat-hangatnya...
***
Saya pikir Den Bhaghoese akan memutuskan pergi atau tidak dari K setelah menunggu ulasan dari saya (yang biasanya agak pedas menyentil kemana-mana tanpa pandang bulu… :P). Karena biasanya Kompasianers akan sangat bijak mensikapi ulasan tentang kepergian sahabat mereka melalui kolom komennya.
 Tapi ternyata malamnya dia langsung pergi, membuat deal untuk tidak menayangkan nama dan skrinsyut dia menjadi batal, karena tak ada perjanjian berlaku antara sebuah akun liar tak terdaftar, dengan sebuah akun mati yang semoga telah R.I.P di dunia maya yang lainnya.
Saat Den Bhagoese memilih jalan kehormatan bagi dirinya sendiri dan hengkang dari blog keroyokan ini, saya justru kembali, tanpa kehormatan. Hanya demi rekan kompasianers dan fiksianer  yang pernah dan masih menganggap saya sahabat mereka.
Saya ga janji. Tapi setelah ‘Fiksi Elfat’ dan ‘Dongeng untuk Jokowi’, kelak namamu akan menjadi salah satu tokoh dalam karya fiksi saya sobat, bersama Plenyun, Ben dan yang lainnya, sebagai salah satu cara saya menghormati keputusanmu memilih untuk menjadi diri sendiri. Dan biarlah saya tetap menjadi akun liar tak terdaftar selamanya, sebagai tugu peringatan terhadap kekecewaanmu yang mendalam terhadap admin… juga terhadap sahabat-sahabatmu di Kompasiana ini.
Salam takdzim untuk Den Bhagoese. Salam hangat sehangat-hangatnya dari saya yang amat minim kehormatannya ini…
Â
Secangkir Kopi Kehilangan Teman Lagi, Thornville-Kompasiana, 16 Desember 2015.