Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Percakapan Terakhir dengan Den Bhaghoese dan Alasannya Pergi dari K

16 Desember 2015   14:05 Diperbarui: 16 Desember 2015   14:05 1623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu sebelum nominator best-bestan ini pergi, dia menghubungi saya. Bukan karena tak ada lagi Kompasianers yang pantas untuk dia hubungi, melainkan lebih kepada (saya duga) karena dia menganggap saya adalah sosok teman yang banyak berbicara ceplas-ceplos dan apa-adanya tanpa kembang kata penuh sayap, jika itu tentang artikel menyentil, yang tentu saja berbeda dengan jika misalnya saya menggarapa karya fiksi.

Langsung lihat percakapan terakhir kami tersebut, Kawan, barangkali ada setitik pelajaran yang bisa kita petik darinya…

***

(Den Bhagoese-2015-12-15 12:27:49):

Siang bro,

Kok aku merasa lelah jadi Kompasioner ya?
Apa yang salah ini..
Semakin lama semakin santer tercium ketidakadilan
Melihat nasib kanal fiksinya kadang bikin miris
Sampai gilanya aku sampai kepikiran hengkang lenyap musnah

Aku semakin mendekat menuju pecundang sejati

 

(Saya-2015-12-15 13:05:12)

Pertanyaan yang amat baik, Den Bagus... Boleh saya jadikan artikel nyata lengkap dengan skrinsyut inbok ini?

 

(Den Bhagoese-2015-12-15 13:09:57):

 silahkan bro2015-12-15 13:06:15

Maaf sobat, beberapa Kompasioner akan menduga ini berhubungan dengan awards...Haha..Saya semakin geli mendengar itu. Semoga ente punya pandangan bijak meng-konter opini itu secara obytektif..

Desember ini memang seperti muara carut marut Kompasiana

 

(Saya-2015-12-15 13:13:57)

Sayang kanal NT sekarang cuma 6 jam. Harusnya artikel ini langsung saya buat dan nangkring di sana.

Untuk memproduksi tulisan agak panjang yang ga asal-asalan, saya butuh waktu minimal 3 jam, sementara bentar lagi hingga menjelang malam saya harus kerja, dan jika diposting agak malam tak terbaca k'ers...

Baiknya diposting besok pagi atau bagaimana? Karena percuma jika menulis tanpa terbaca...^_

(Dan inipun masih juga ditambah dengan perkembangan pemilihan nominasi award terbaru untuk tahun depan dari admin, yang saya pikir tetap tidak akan representatif bagi fiksianers... T_T.

Atau tak perlu jauh2 tentang tahun depan, tentang yang sekarang saja kanal fiksiana seperti sengaja dipaksa sekarat dan hanya sekedar posting karya suka-suka... Maksud saya suka-suka selera admin yang ‘’yah begitulah’ juga suka-suka genk orang-orang yang dekat dan ramah kepada admin... tanpa ada ruang lebih luas bagi pegiat fiksi yang lebih serius termasuk ente dan banyak lagi fiksianers yang peduli tentang itu... *Miris T_)

 

(Den Bhagoese-2015-12-15 13:16:51):

Ane percayakan sepenuhnya kepada Ente Sob, All the best

Salam lelah..

 

(Saya-2015-12-15 13:21:59)

Yaudah akan saya coba perhatikan amat sangat tentang hal ini, walau entah nanti outputnya seperti apa... Dan barangkali jika memang perlu, mungkin akan saya jajakan linknya keliling, walau terkesan najis ngemis minta dibaca k'ers bukan karena isi dan kualitas tulisannya...^_

Salam jangan lelah dulu, Bro, karena kelak barangkali ente yang megang tampuk kelompok liar baru, haha...^_

 

(Den Bhagoese-2015-12-15 14:09:30):

Revisi :

Bro, ane tarik lagi untuk ijin screen shoot-nya, sorry...
Cukuplah artikelnya yang mewakili...ane belum siap untuk screen shoot
Alasannya bisa kita lihat sendiri bagaimana mereka berpesta pora saling memakan daging kawannya sendiri...

Ane bukan mangsa, kIta bukan mangsa Bro...fiksi lebih dari itu2015-12-15 14:08:36

Menunggu dengan beberapa cangkir kopi ;)

 

(Saya-2015-12-15 14:23:34)

Haha... makanya saya bilang tadi harusnya segera dibuat artikelnya, maksudnya biar yang diskrinsyut ga berubah fikiran, kikikikkk...^_

Okeh, ga jadi skrinsyut, paling saya petik sebagian kalimatnya saja sebagai opening seperti biasa, tanpa menyebutkan nama komentatornya. Tapi saya kapok mosting jam kalong sedikit yang baca, mending pagi sekalian aja...^_

Memang kadang2 mereka adalah teman2 yang brengsek tapi tetap sering asyik juga...^_

 

(Den Bhagoese-2015-12-15 14:24:09):

Tinggal sedikit artikel yang kusimpan bro...shutdown countdown

Aku harus pergi, hijrah bukan berarti mati

 

(Saya-2015-12-15 14:41:51)

Sama dengan yang kemarin saya lakukan, yaitu menyimpan seluruh artikel pribadi yang ada di K...

Hanya bedanya ente belom bikin artikel perpisahan, dan juga belum mendapat postingan yang dibuat khusus buat menahan kepergianmu...^_

Nanti akan saya coba juga untuk meng-counter yang tentang ad hominem praduga efek ga menang award, karena hal itu memang amat konyol dan ga banget...^_

 

(Den Bhagoese-2015-12-15 14:47:31):

Thanks Bro..mungkin ane akan menanam benih di blog sendiri dan merawatnya dengan baik... Selama ini ane sungguh naif merawat blog besar dan melupakan rumah sendiri… walaupun itu gubug reyot, hanya demi rating... Yang berat ya itu... persaudaraan yang sudah ternoda akibat ulah admin ini... pertunjukkan primitif saling memakan daging kawan sendiri... Edaaann... Aku sudah enggak punya kata-kata lain yang tepat kawan...

 

(Saya-2015-12-15 14:51:38)

T_T

Jika mulai ada perubahan, kelak akan saya sampaikan melalui inbox ini atau artikel khusus buat ente, tapi entah akan adakah perubahan yang lebih baik tersebut...

Selamat beristirahat sejenak mengurai jelaga rasa, salam dari sobatmu yang liar tak terdaftar ini: Salam hangat sehangat-hangatnya...

***

Saya pikir Den Bhaghoese akan memutuskan pergi atau tidak dari K setelah menunggu ulasan dari saya (yang biasanya agak pedas menyentil kemana-mana tanpa pandang bulu… :P). Karena biasanya Kompasianers akan sangat bijak mensikapi ulasan tentang kepergian sahabat mereka melalui kolom komennya.

 Tapi ternyata malamnya dia langsung pergi, membuat deal untuk tidak menayangkan nama dan skrinsyut dia menjadi batal, karena tak ada perjanjian berlaku antara sebuah akun liar tak terdaftar, dengan sebuah akun mati yang semoga telah R.I.P di dunia maya yang lainnya.

Saat Den Bhagoese memilih jalan kehormatan bagi dirinya sendiri dan hengkang dari blog keroyokan ini, saya justru kembali, tanpa kehormatan. Hanya demi rekan kompasianers dan fiksianer  yang pernah dan masih menganggap saya sahabat mereka.

Saya ga janji. Tapi setelah ‘Fiksi Elfat’ dan ‘Dongeng untuk Jokowi’, kelak namamu akan menjadi salah satu tokoh dalam karya fiksi saya sobat, bersama Plenyun, Ben dan yang lainnya, sebagai salah satu cara saya menghormati keputusanmu memilih untuk menjadi diri sendiri. Dan biarlah saya tetap menjadi akun liar tak terdaftar selamanya, sebagai tugu peringatan terhadap kekecewaanmu yang mendalam terhadap admin… juga terhadap sahabat-sahabatmu di Kompasiana ini.

Salam takdzim untuk Den Bhagoese. Salam hangat sehangat-hangatnya dari saya yang amat minim kehormatannya ini…

 

Secangkir Kopi Kehilangan Teman Lagi, Thornville-Kompasiana, 16 Desember 2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun