Hmmm... Ada akal. Akan kubuat dia semakin panik.
Kupasang sedikit seringai, sambil kujilati sisa darah yang menempel dengan gaya yang amat nikmat.
Hahay... dia mundur. Dan gaya mundurnya mengingatkanku pada sejenis kepinding bernama undur-undur. Puas sudah hati ini. biar dia tahu rasa. Dikiranya semua lelaki (nyambung nanti aja ah, cos dari tadi ga konsen mikirin 'makan mente dolo', mente tuh apa? Ga taunya sejenis kacang mede, yah..^_).
Kau buatlah dulu agak panjang, Desol, nti kalo saya ol lagi saya balas panjang juga, dan kita lihat, siapa yang paling bisa bertahan meneruskannya entah berapa hari, haha...
Walau dari jam session kecil ini saya dah agak merasa kalah, terutama efektivitas kalimat. Thank's dah menunjukan kelemahan saya dengan cara yang amat friendly, salam...^_
Â
29/07/2015 11:35
hahahahaha gak ada kalah dan memang dalam fiksi
yang ada hanyalah saling memandaikan :V bahasa apaan tuh memandaikan nghahahaha :V
Bagi kebanyakan wanita, langkah mundur sangatlah tepat sebelum memutuskan untuk kabur. Tapi bagiku, dua langkah mundur hanya untuk memosisikan diri sebelum kupasang kuda-kuda. Kutinju pria itu jika ia mencoba meraih tubuhku. Lihat saja, akan kubuat kembaran pelipis berdarah.