Laki-laki dan airmata, alangkah menjijikannya kata-kata tersebut. Mengingatkanku akan pertarungan barusan berebut kejantanan di tengah jalan. Tapi apa yang kudapat? Hanya sebuah kemenangan yang amat melelahkan!
belum selesai dan kepencet
ntar tunggu dulu
Dengan penuh gundah ku telusuri trotoar, coba menyibak kusamnya perasaan sisa pergumulan tadi. Tapi, hei siapakah itu...? Bagaimana mungkin ada sosok mungil secantik itu di tempat ini? Tapi mengapa wajahnya begitu pucat menatapku?
lanjooot...^_
Â
29/07/2015 10:56
Kau tahu? Kami beradu pandang. Rasanya ia ingin menerkamku lalu mengunyahnya. Seram sekali. Aku tak bisa membayangkan saat ia melumat habis tubuh dan memuntahkan tulangku. Tatapan matanya seperti kucing hitam yang biasa lewat di depan rumahku. Ia pikir, aku ini ikan asin? Aku harus dengan segera lenyap dari pandangnya. Harus!
Â
29/07/2015 11:03