Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fiksi Penggemar RTC] Geger di Tanjung Priuk: Siapa Penjahatnya?

10 September 2015   21:45 Diperbarui: 11 September 2015   04:16 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Wah… tenyata bocah itu sangat tampan.” Seru Wahyu Sapta Si Pendekar Angan Yang Ingin, bersebelahan dengan Ay Mahening yang tak putus-putusnya menggunakan Ajian Memandang Tanpa Bulu.

“Fisik aja lu Wahyu, lihat dong perawakannya… Benar-benar tulangan yang bagus untuk menjadi seorang pendekar tanpa tanding!” kecam Mike Reyssen sambil berulang kali menelan air liur seperti harimau betina melihat anak kambing.

“Jika dilihat dari kurasi keseluruhan tubuhnya, jelas remaja ini lebih cocok menjadi pewarisku,” Serobot Yosmo Si Datuk Kurator.

“Setidaknya kubawa dulu berkeliling gunung dan rimba, juga mencicipi karang terjal lewat climbing di sana” ucap Den Bhaghoese sambil menyebut lokasi favorit para climber berlatih border.

“Buang-buang waktu! Mending langsung kubawa ke BEI untuk menggebrak dunia perpialang sahaman dan keuangan, dijamin dolar sialan itu akan langsung mengkeret ditendang rupiah,” sergah Bli Putu tajam, akurat dan terpercaya.

“TENANG SEMUA… PEMIMPIN INGIN BICARA…!” suara koor lima orang kembar mengumandang meredam kebisingan. Rupanya Anhus Anhis Anhus dan lima bayangan mayanya yang amat lucu itu, walau entah mengapa hari ini dia dan saudara virtualnya terlihat begitu berwibawa.

Bay si sosok sengak berhidung gondrong mengangguk kepada Mbah Mupeang, yang langsung mengambil alih forum dengan tawa khasnya yang agak menyebalkan.

“Hak-hak-hak… Seperti kalian semua tahu tentang trik catur…”

“Jangan bertele-tele, Mupeang, langsung saja ke pokok tujuan!” tukas Indira dingin, paham jika Mbah Mupeang mulai berbicara tentang trik catur maka dijamin waktu makan malam akan bergeser mengganti sarapan.

“Huh! Baiklah… Sudah diputuskan sebelumnya bahwa bocah yang bernama Dayat ini akan dididik pertama kali oleh Si Master Pornoaksi Ilmu-Ilmu Peternakan di Jogja…!”

Forum pendekar kembali hingar, penuh dengan interupsi serta teriakan ketidak puasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun