seluruh dunia wajib mentaati
dengan kalimat pamungkas berawalan ‘pokoknya!’ sebagai harga mati
karena faqir kreativitas sehelai ide yang memerambat di kepala
kami yakini sebagai kitab suci kebenarannya
lupa bahwa nun di Negeri Bayangan sana
ada yang pernah berkata
“kau ada, tapi selama masih seperti ini
ada dan tiadamu tak menjadi banyak berarti bagi negeri ini”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!