Maria sangat sedih menyaksikan anaknya
mati di kayu salib tanpa celana
dan hanya berbalutkan sobekan jubah
yang berlumuran darah.
Ketika tiga hari kemudian Yesus bangkit
dari mati, pagi-pagi sekali Maria datang
ke kubur anaknya itu, membawakan celana
yang dijahitnya sendiri dan meminta
Yesus untuk mencobanya.
“Paskah?” tanya Maria.
“Pas sekali, Bu,” jawab Yesus gembira.
Mengenakan celana buatan ibunya,
Yesus naik ke surga.
(2004)
Juga karya Sapardi Djoko Damono Si Begawan Kata, dalam petikan cerpen ‘Tiga Cerita Ringkas’ di Harian Jawa Post yang ini.
“Tetapi gerimis selalu jatuh pelan-pelan, diam-diam, tidak memberi tahu, dan dengan licik membasahi lantai.”
Pendekatan Neno Warisman untuk Karya Fiksi buatan Kompasianers.
Bagaimana dengan puisi serta tulisan fiksi yang dibuat oleh Kompasianer?
Dalam hal ini saya hanya berani meminjam pernyataan Bunda Neno Warisman tentang berpuisi bagi kalangan terkini, sebab jika berdasarkan teori, akan langsung terlihat bahwa buatan Kompasianers –termasuk saya sendiri- BUKAN SEBUAH PUISI!