Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[FR] Dan Malam Ini, Nina Tak Lagi Tahajud Sendirian

14 Juli 2015   21:00 Diperbarui: 14 Juli 2015   21:00 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Ajo menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri. Ia tak habis pikir. Bagaimana mungkin Nina begitu penakut? Bahkan untuk ke kamar mandi dan shalat tahajudpun minta ditemani.

Yang ia tahu, walau terkesan agak manja dan kekanak-kanakan, Nina adalah sosok perempuan yang taat beribadah. Bahkan alasan itulah yang membuatnya memilih Nina sebagai pendamping hidup. Tapi kini, ternyata…

Lagi-lagi Ajo menggelengkan kepalanya. Sementara pada sudut yang lain Nina tersenyum kecil, tanpa sepengetahuan Ajo.

***

Malam ini Ajo kembali terbangun, lebih tepatnya dibangunkan. Sementara Nina, sosok yang selalu membangunkannya itu, terlihat senyum-senyum sendiri.

Sering Ajo bertanya-tanya sendiri tentang perilaku Nina. Mengapa ia selalu dibangunkan setiap malam, hanya untuk menemani tahajud? Dan, anehnya lagi, Nina selalu membangunkannya dengan cara-cara yang, entahlah…agak unik mungkin.

Kadang mengusap rambutnya, memainkan jemari tangannya, menepuk-nepuk pipinya secara perlahan, atau menyentuh-nyentuh dan melangkahkan jari pada hidungnya. Dan, seperti biasa, Nina akan serta-merta menyiapkan sebuah senyum yang paling manis saat ia terjaga. Kalau sudah begitu, bagaimana mungkin ia bisa marah?

“Kenapa Nina selalu minta ditemani?” akhirnya Ajo bertanya juga. “Nina takut hantu, ya?”

Bukannya menjawab, Nina justru tertawa kecil. Tapi tak lama tawanya menghilang, berganti dengan sedikit mendung yang menggelayut di wajahnya.

“Kakak bosan menemani Nina…?” tanyanya dengan menunduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun