tersenyum dan seikat mawar di genggam jemariku
ku berbisik lirih, berpacu dengan gemerisik ilalang yang tertunduk malu
“mari menggenggam taqdir”
kamu terdiam, menunduk ragu
Kesunyian merajut waktu hingga menjadi begitu kelu
menyisakan hening yang panjang dan penuh haru
masih dengan kelembutan yang serupa
kutawarkan cinta dan indahnya hidup bersama
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!