harusnya bahagia usah pernah dicerna
   atau dibagi
Â
     tapi aku cuma si senga’
     yang rapuh, yang terus saja berlari tanpa ingin usai
Â
                yang hanya dibentuk oleh waktu
                     yang kini, terbelenggu...
(‘Belenggu Angan’ dalam Di Bawah Kibaran Dosa)
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!