Beberapa saat setelah saya masuk UI, saya beri Mulan ‘Kado Ulang Tahun Terindah’ yang dia pinta. Beberapa semester setelahnya, saya tinggalkan UI, dan mengakhiri metamorfosa saya dari sampah menjelma emas, untuk kembali menyerupa debu yang tak berharga.
Saya cuma ingin Mulan.
Â
cinta adalah ilusi
yang terus saja kembali
datang dan datang lagi...
(‘Cinta adalah Ilusi’ dalam Di Bawah Kibaran Dosa –Kumpulan puisi yang terus saja teronggok lusuh di sudut leptop}.
Â
p.s: Tolong jangan tiru ‘ending sementara’ seperti yang ada dalam tulisan ini, karena bagaimanapun juga, hidup akan terus berlanjut, dengan atau tanpa ‘Mulan-Mulan’ pribadi masing-masing pembaca. So… Let’s move on!
Sebagai penutup dari tulisan ini, saya kutif adagium pribadi yang pernah saya produksi waktu masa sekolah dulu, yang biasanya cukup tokcer sebagai penawar saat merasa terjebak di waktu dan tempat yang dirasa kurang sesuai dengan selera pribadi.
"Intinya bukanlah di mana kita berada, melainkan di mana kita mampu melakukan yang terbaik yang kita bisa."