Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - guru penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

suka membaca, menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Tari Remo, Tarian Selamat Datang di Indonesia

2 Mei 2023   09:58 Diperbarui: 2 Mei 2023   10:07 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tari Remo selanjutnya selalu ditemukan pada acara pembuka kesenian Sandiwara Ludruk khas Surabaya, juga sering ditampilkan pada momen Pembukaan acara baik yang bersifat formal atau nonformal, untuk menyambut tamu atau pejabat yang datang di suatu daerah di Jawa Timur.

Filosofi Tari Remo

Dokpri
Dokpri

Siswi MTsN 4 Kota Surabaya menampilkan tari Remo dalam pembukaan kegiatan P5-RA di halaman Madrasah sebagai perwujudan Kurikulum Merdeka dalam aspek P5-RA (foto dokpri)

Ada banyak nilai filosofi dari tari Remo ciptaan Cak Mo.

Dalam tari Remo ada gerakan gedruk yang dilakukan penari dengan menghentakkan kaki ke bumi atau ke tanah 

Gedruk ini memiliki makna bahwa masing masing insan harus mempunyai suatu kesadaran diri atas setiap kehidupan di muka bumi.

Ada pula gerakan ‘gendewa’, yang memiliki makna jika manusia mempunyai sikap yang gesit layaknya anak panah yang terlepas dari busurnya. Kemudian ada gerakan ‘tepisan’, yang mana mengandalkan kecepatan dan ketepatan tangan. 

Makna Tari Remo pada gerakan tersebut ialah penyatuan diri dengan kekuatan alam. Sementara gerakan ‘ngore remo’, artinya memperbaiki diri secara fisik.

 Properti Tari Remo

Wilayah Jawa Timur yang luas dengan beragam kebudayaan dan kearifan lokal yang berbeda tapi dalam hal busana yang dipakai oleh penari Remo, namun ada beberapa aksesoris wajib yang harus dikeluarkan oleh penari Remo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun