Mohon tunggu...
Lafon
Lafon Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang

Penikmat Sepak Bola dan Tukang Mantau Timur Tengah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah Hari Ini, Terusan Panama Mulai Beroperasi

15 Agustus 2019   07:37 Diperbarui: 15 Agustus 2019   11:56 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terusan Panama merupakan jalur air buatan Amerika yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.

Dengan rute sepanjang 82 km, Terusan Panama dapat mempersingkat waktu pelayaran kapal tanpa perlu berlayar ke ujung Amerika Selatan.

Serbuan penduduk ke wilayah California dan Oregon pada pertengahan abad ke-19 mendorong Amerika untuk membangun jalur buatan di Amerika Tengah.

Setelah berhasil menyelesaikan jalur kereta api yang melintasi Panama (masih menjadi bagian Kolombia), usulan untuk membangun sebuah kanal atau terusan banyak digaungkan.

Kolombia akhirnya memberikan hak untuk membangun kanal kepada Ferdinand de Lesseps, pengusaha Perancis yang berhasil menyelesaikan Terusan Suez di Mesir pada tahun 1869.

Pembangunan awal konstruksi kanal pada permukaan laut dimulai pada tahun 1881.

Akan tetapi, buruknya perencanaan, wabah penyakit yang menyerang para pekerja serta masalah keuangan mengakibatkan perusahaan Lesseps mengalami kebangkrutan di tahun 1989.

Tiga tahun kemudian, Phillipe Jean Bunau Varilla yang merupakan mantan kepala insinyur pembangunan kanal mendapatkan aset perusahaan Prancis itu.

Di awal abad 20, Amerika merasa pembangunan kanal adalah sebuah keharusan usai kemenangannya dalam perang melawan Spanyol.

Amerika mencari cara cepat untuk memindahkan kapal perang dan perdagangan antara Samudera Atlantik dan Pasifik.

Pada tahun 1902, Kongres AS mengesahkan pembelian perusahaan kanal Prancis dan mengalokasikan dana besar untuk pembangunan kanal.

Satu tahun berselang, Amerika dan Kolombia menandatangani perjanjian Hay-Bunau Varilla yang mengizinkan Amerika untuk menggunakan wilayah Kolombia sebagai jalur kanal.

Sebagai imbalannya, Amerika memberikan jaminan finansial kepada Kolombia.

Setelah diratifikasi oleh Senat AS, Kolombia justru menolak perjanjian itu karena takut kehilangan kedaulatannya.

Menanggapi hal itu, Presiden Roosevelt secara diam-diam memberikan dukungan kepada gerakan kemerdekaan Panama. Gerakan ini sebagian besar dirancang oleh Philippe Jean Bunau Varilla dan perusahaan kanalnya.

Pada 3 November 1903, Sebuah faksi dari Panama mengeluarkan deklarasi kemerdekaan dari Kolombia.

Aksi tersebut didukung dengan langkah Amerika untuk menghapus jalur kereta dari wilayah utara Colon. Mengetahui hal ini, Kolombia terpaksa mengirimkan pasukannya untuk memerangi para pemberontak.

Tak lama berselang, kapal perang AS tiba di Nashville dan membuat pasukan Kolombia mundur.

Pada 6 November 1903, Amerika Serikat mengaui kedaulatan Republik Panama. Beberapa hari kemudian, perjanjian Hay-Bunau Varilla ditandatangani oleh Amerika dan Panama pada 18 November.

Perjanjian itu memberikan hak kepimilikan secara permanen kepada Amerika terhadap zona Terusan Panama.

Sebagai gantinya, Panama menerima dana sebesar 10 juta dollar dan anuitas sebesar 250 ribu dollar yang dimulai pada sembilan tahun kemudian.

Namun, perjanjian tersebut mendapat kecaman dari banyak warga Panama. Mereka menuduh perjanjian itu sebagai pelanggaran atas kedaulatan nasional Panama yang baru saja merdeka.

Pembangunan Terusan Panama pun dimulai pada tahun 1906 secara bertahap. Proyek pembangunan itu menjadi salah satu proyek konstruksi terbesar sepanjang masa yang mengahabiskan dana sebesar 400 juta dollar.

Terusan Panama akhirnya resmi dibuka pada 15 Agustus 1914.

Panama kemudian mendorong pencabutan perjanjian Hay-Bunau Varilla. Pada tahun 1977, Presiden Jimmy Carter dan Presiden Panama Omar Torrijos menandatangani perjanjihan penyerahan Terusan Panama pada akhir abad 20.

Penyerahan hak kepemilikan Terusan Panama pun terjadi pada 31 Desember 1999 secara damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun