Sontak kejadian itu membuat suasana jadi mencair, alih-alih kembali marah, kepala security malah terkekeh.
"Oh ini saya lupa, saya baru diangkat jadi kepala security hari ini, karena pejabat lama sudah pensiun jadi saya masih pakai seragam ini hari ini." Balasnya sambil terkekeh, lalu mulai membakar rokok kretek dalam sakunya.
Aryo menangkap peluang emas untuk mencairkan suasana.
"Wah selamat pak atas jabatan barunya, pertemuan singkat ini cukup untuk menggambarkan sosok bapak yang tegas dan punya jiwa pemimpin." Jawab Aryo seraya menjabat tangan pak Trisno untuk memberi selamat.
Pak Trisno makin kikuk, lalu bertanya lagi:
"Maksud kamu?"
"Seorang pemimpin sejati memiliki naluri dan feeling kuat untuk memilah mana pelaku mana korban, saya berterima kasih bapak telah menyelamatkan saya hari ini." Jawab Aryo dengan pede tingkat langit.
Erwin hanya menatap Aryo yang ngoceh sambil menahan tawa. Dia tahu, sekarang lah panggung untuk Aryo bercerita dengan segala buaiannya.
"Ah kamu bisa aja." Balas pak Trisno mulai luluh.
"Eh tapi tunggu, sini saya geledah dulu tas kamu!" Ucap pak Trisno.
Dipanggilnya anggota security bernama Anton untuk menjadi saksi penggeledahan.