Part 2
Ti
"Bukan saya pak, saya bukan mau tawuran." Aryo coba menjelaskan pada security seraya mencoba melepaskan cekikan ditangan security.
"Ikut dulu kesini!" Jawab security seraya menyeret Aryo ke dalam gedung toko buku.
"Teteh, saya hutang minuman ya, nanti saya ganti." Ujar Aryo seraya coba menahan tarikan tangan security.
Gadis berambut ikal hanya melongo melihat tingkah Aryo, ditengah keributan masih sempat bahas minuman. Konyol.
"Ayo ti kita jalan, jangan urusin yang beginian!" Sahut salah seorang teman gadis ikal.
Dari sorot matanya terlihat nada jengah dan kesal, tapi  Aryo tak peduli, pandangan sinis dan merendahkan terhadap anak STM sudah biasa dia dapat selama ini.
Ingin sekali Aryo bertanya siapa nama gadis berambut ikal yang telah mencuri hatinya, tapi mulutnya kelu untuk berucap, hanya matanya berusaha tetap fokus pada gadis ikal seraya memberi gestur tangan kanan ke dada kiri sebagai tanda terima kasih dan sisa senyum terkekeh ditengah tarikan tangan security.
"Ayo ti cepetan!!" Kembali teman gadis rambut ikal memanggil seraya menarik tangannya.
"Iya, tunggu bentar." Gadis ikal menjawab pelan, matanya terfokus pada gestur tangan Aryo. Mulutnya berkata pelan: