Mohon tunggu...
Ahmad Afandi
Ahmad Afandi Mohon Tunggu... Lainnya - Buruh

Masih Belajar Menulis (Kembali) !!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ninja Strike 1987

15 April 2021   16:00 Diperbarui: 15 April 2021   16:01 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ha? Apa?" tanya Denis bingung.

Namun bukannya mendapat jawaban, Android tersebut mencoba menangkap Denis. Ia berlari ke arah Denis yang berusaha untuk bangkit. Terjadi perkelahian di situ antara Denis dengan Android. Denis berusaha memukuli dan melemparkan batu ke arah Android perempuan itu. 

Namun, meskipun di lempar dan dipukuli berkali-kali Android itu masih bisa berdiri dan memberikan perlawanan yang cukup berat, lumayan untuk jenis Android hiburan macam ini.

"Tidak ada penghormatan, tidak boleh masuk," ulang Android itu terus-menerus selama berkelahi.

"Cih, rusak ternyata. Pantes kau dibuang majikanmu," kata Denis sambil melemparnya dengan batu.

Saat Android tersebut membelakanginya, Denis kemudian memukul bagian belakang tengkorak Android tersebut, karena dia tahu bahwa jenis ini memiliki cip AI di bagian kepalanya yang mengontrol seluruh gerak tubuh Android. Denis memukul cukup keras hingga meretakkan tengkorak bagian belakang Android dan tak lupa mematahkan ujung payung yang terbuat dari plastik ABS solid.

Android tersebut terhuyung-huyung kehilangan keseimbangan, hantaman tersebut mengenai cip AI-nya. Denis tak mau menyia-nyiakan kesempatan, maka di doronglah Android itu hingga tersungkur ke tanah. Tengkoraknya menghantam tanah cukup keras hingga berdering. Denis menduduki tubuh Android dan meraih tengkoraknya. Di tariklah tengkorak tersebut sekuat tenaga dengan kedua tangan Denis.

Android tersebut masih memberikan perlawanan dengan mencoba meraih tangan Denis. Namun, perlawanan terakhir itu sia-sia, "kraaaaaaakkk," bunyi tengkorak yang terlepas dari tubuhnya. Kabel-kabel penghubung mulai berjatuhan dari tengkorak yang terpisah itu. 

Denis kemudian berdiri lalu membanting tengkorak tersebut ke tanah dengan sekuat tenaga. Cip AI terlempar keluar dari bagian belakang tengkorak yang begitu kerasnya menghantam tanah. Kini Android tersebut terkapar tak berdaya, mati karena otak AI-nya terlepas.

"Bang, enggak apa-apa kan?" tanya Rara khawatir.

"Enggak apa-apa, Abang mau lanjut dulu," jawab Denis sambil menghela napas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun