Mohon tunggu...
Ahmad Rizal
Ahmad Rizal Mohon Tunggu... Freelancer - driver ojek online
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

liburan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menyelami Kearifan Laut: Kisah Nenek Moyang dan Warisan Maritim Indonesia

23 Mei 2024   20:30 Diperbarui: 23 Mei 2024   20:36 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan laporan penelitian yang dilakukan Konservasi Indonesia bersama tim dari Universitas Nusa Cendana terkait industri rumput laut di Sumba Timur, NTT, pada 2023 menemukan industri pengolahan rumput laut lokal memiliki potensi keberlanjutan yang baik dengan pasokan bahan baku terjaga dan dapat dilakukan oleh pembudi daya itu sendiri.

Budi daya komoditas "emas hijau di lautan" itu tidak memerlukan siklus panen yang lama, sekitar 45 hari untuk dapat memanen hasil, memiliki masa pengembalian yang cepat.

Pada tingkat rantai pasok, budi daya rumput laut juga dapat dilakukan oleh semua lapisan masyarakat dan keluarga. Termasuk pembudidayaan yang dapat dilakukan oleh perempuan untuk mendorong kesejahteraan keluarga.

Untuk mendukungnya, perlu dilakukan penelitian varietas yang cocok untuk masing-masing ekosistem pesisir di Indonesia dengan resiliensi tinggi terutama menghadapi ancaman perubahan iklim.

Saat ini, budi daya rumput laut mayoritas dilakukan oleh di tingkat akar rumput dan perlu dilakukan langkah untuk memastikan masyarakat memiliki potensi nilai tambah mengingat potensi perkembangan industri rumput laut di Indonesia.

Hal itu perlu dilakukan saat pemerintah tengah mendorong hilirisasi rumput laut, dengan tiga daerah potensi sebagai lokasi pengembangan yaitu NTB, Sulawesi, dan Maluku.

Senior Ocean Program Advisor Konservasi Indonesia Victor Nikijuluw mengatakan rumput laut memiliki potensi luar biasa untuk mendorong kesejahteraan masyarakat pesisir dan mendorong mereka untuk menjaga ekosistem, mengingat pembudidayaannya memerlukan lingkungan yang baik.

Terutama, pembudidayaan dengan nilai tambah akibat produksi produk turunan dapat membantu masalah ketenagakerjaan terutama di wilayah pesisir dan pulau kecil.

Dengan meningkatkan budi daya rumput laut di tingkat masyarakat maka dapat mendorong mereka tetap menjaga alam sambil memastikan peningkatan ekonomi tetap terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun