Mohon tunggu...
Ahmad Sidiq
Ahmad Sidiq Mohon Tunggu... Guru - Guru TK dan Content Creator

Guru TK yang tertarik pada dunia anak dan hobi membuat konten video, vlog dan film.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Percobaan Sains Mencampur Warna

3 Desember 2023   20:12 Diperbarui: 3 Desember 2023   20:21 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. TK Islam Nahrus Salamah

Rencana kegiatan perbaikan pembelajaran dalam mengenal pencampuran warna yang akan dilaksanakan pada siklus I adalah : (1) bernyanyi lagu "Ini Warna Apa" (mengenal warna-warna primer), (2) percobaan sains mencampur warna dg kertas krep, (3) percobaan sains mencampur warna dg media cat air, (4) percobaan sains mencampur warna dg pewarna makanan, dan (5) mewarnai gambar (anggur, jeruk dan daun) sesuai contoh warna. Sementara, rencana kegiatan perbaikan pembelajaran dalam mengenal pencampuran warna yang akan dilaksanakan pada siklus II adalah : (1) bercerita dengan gambar seri "Baju Putri Pelangi", (2) bercerita dengan alat peraga "Si Comel", (3) percobaan sains dengan lat peraga "Si Comel", (4) mewarnai gambar pelangi pada kaos, dan (5) Bermain finger painting dengan media pasta warna.

Kegiatan penelitian ini dimulai dari tahap persiapan yaitu merefleksi diri akan pembelajaran yang dilaksanakan pada prasiklus. Kegiatan yang dilakukan dalam refleksi yaitu mengidentifikasi dan menganalisis masalah. Setelah mengetahui permasalahan dan penyebabnya, hal yang dilakukan adalah merencanakan perbaikan kegiatan. Setelah tahap persiapan selesai maka dilanjutkan tahap pelaksanaan perbaikan. Terdiri dari pelaksanaan rancangan perbaikan, pengamatan, refleksi, penilaian, pengumpulan data dan analisis. Setelah tahap pelaksanaan selesai, tahap selanjutnya adalah tahap pelaporan.

Dalam proses penelitian ini, peneliti dibimbing dan dinilai oleh 2 supervisor dan 1 penilai yaitu Bapak Drs. Puji Utomo, M. Pd selaku Supervisor 1, Ibu Sri Hartini, S. Pd. AUD, M. Si selaku Supervisor 2 dan Ibu Indah Sukmaningrum, S. Pd. sebagai Penilai dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran.

Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan tehnik observasi yang berupa bukti-bukti dukungan hasil kegiatan siswa. Pada saat  observasi yang dilakukan peneliti adalah mengamati perilaku anak, memantau kegiatan yang dikerjakan anak dan mengumpulkan data dalam tindakan pelaksanaan pembelajaran dengan observasi. Observasi ini menggunakan instrument data yang diisi tentang minat belajar anak terhadap kegiatan perbaikan, kemampuan anak dalam kegiatan serta hasil kegiatan belajar anak.

Peneliti menggunakan penilaian dengan standart pencapaian perkembangan anak dan sistem skor yang memiliki ketentuan kriteria BB (Belum Berkembang). MB (Mulai Berkembang), BSH (Berkembang Sesuai Harapan), dan BSB (Berkembang Sangat Baik). Anak dikatakan mencapai ketuntasan belajar jika mencapai nilai BSH dan BSB.

Hasil dan Pembahasan

Dari keseluruhan jumlah  murid kelompok B TK Islam Nahrus Salamah Desa Arumanis sebanyak 14 anak (100%), hanya ada 2 anak (14,28%)  yang  bisa memperoleh nilai tuntas karena mampu menjawab hasil pencampuran warna saat dilakukan tanya jawab. Analisis data menunjukkan hanya terdapat 2 anak yang mendapat nilai BSH (14,28%), 5 anak mulai berkembang (35,71%) dan 7 anak sisanya yaitu sebesar 50,01% dinyatakan belum berkembang. Dengan ditemukannya permasalahan dikelas ini, terlihat bahwa sebagian besar anak belum memiliki kemampuan yang baik dalam mengenal dan memahami pencampuran warna. Berdasarkan pengamatan dan informasi yang bersumber dari guru kelas kelompok B kegiatan mencampur warna belum berjalan sesuai harapan meskipun dalam penyampaian materi pembelajaran dari guru ke anak-anak sudah baik. Permasalahan tersebut disebabkan oleh beberpa faktor, yaitu : (1) kurangnya pemanfaatan media saat pembelajaran mencampur warna, (2) banyak anak yang bercerita sendiri saat kegiatan pembelajaran, dan (3) penggunaan metode bercerita yang kurang menarik sehingga tidak dapat meningkatkan minat belajar anak dalam kegiatan mencampur warna.

Berangkat dari permasalahan diatas maka perlu dilakukan tindakan  untuk memecahkan  masalah pada kelompok B TK Islam Nahrus Salamah Desa Arumanis. Adapun tindakan yang perlu digunakan untuk meningkatkan rendahnya kemampuan kognitif dalam mengenal pencampuran warna pada anak yaitu dengan menerapkan metode eksperimen percobaan sains dengan berbagai media untuk mencampur warna agar lebih menarik perhatian dan minat belajar anak sehingga target yang ingin dicapai oleh guru dapat tercapai secara maksimal.

Dari pelaksanaan siklus I yang dilaksanakan tanggal 7 s/d 11 Oktober 2019 diperoleh hasil sebagai berikut : (1) anak mulai tertarik dengan kegiatan pembelajaran dan semakin berani untuk melakukan eksplorasi dalam percobaan sains mencampur warna, (2) anak terlihat nyaman dalam kegaitan pembelajaran terlihat dari aktivitas mengulang-ulang percobaan sainsnya, (3) terjadi komunikasi antara anak satu dengan lainnya saat proses eksplorasi pada kegiatan percobaan sains mencampur warna, (4) ) anak saling memberi tebakan kepada teman satu kelompoknya tentang pencampuran warna, dan (5) secara berkelompok anak sudah mulai menunjukkan kemampuan mengenal pencampuran warna, namun secara personal baru sebagian anak yang dinyatakan tuntas.

Hasil analisis data pada akhir perbaikan pembelajaran siklus I menunjukkan terdapat 3 anak mendapat nilai BSB (21,42%), 3 anak yang mendapat nilai BSH (21,42%), 5 anak mulai berkembang (35,74%) dan 3 anak sisanya (21,42%) dinyatakan belum berkembang. Sesuai kriteria ketuntasan belajar, prosentase anak yang dinyatakan tuntas sebesar 42,85%. Perbaikan pembelajaran kemampuan kognitif dalam mengenal warna anak kelompok B TK Islam nahrus Salamah Arumanis belum dikatakan berhasil, karena prosentase ketuntasan belajar anak belum mencapai 75%. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya yaitu pada perbaikan siklus II.

Perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan tanggal 14 s/d 18 Oktober 2019. Pada tahap ini anak akan diberikan lebih banyak waktu unruk melakukan eksplorasi dalam melakukan percobaan sains dalam mengenal pencampuran warna. Berdasarkan pengamatan peneliti pada akhir siklus II diperoleh hasil sebagia berikut : (1) anak-anak sangat tertarik melakukan percobaan sains dengan alat peraga "Si Comel" yang merupakan ciptan guru, (2) anak mendapat kesempatan waktu lebih lama dan secara langsung untuk melakukan percobaan sains, dan (3) anak secara mandiri dapat mencampurkan warna-warna primer menjadi warna-warna baru dengan menggunakan berbagai media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun