Mohon tunggu...
Ahmad Shohibboniawan Wahyudi
Ahmad Shohibboniawan Wahyudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pasca-Sarjana (S2) Universitas Pertahanan R.I, Fakultas Manajemen Pertahanan, Prodi Ekonomi Pertahanan

Penulis Bernama lengkap Ahmad Shohibboniawan Wahyudi panggilan akrabnya Boni. Ia dilahirkan di Bogor, 2 Mei 1996. Menyelesaikan pendidikan dasar di TK Salman Al-Farisi di Cibinong – Kab. Bogor pada tahun 2002. Lulus pendidikan dasar SD Negeri Ciriung 4 di Cibinong – Kab. Bogor tahun 2008. Ia lulus dari Sekolah Menengah Pertama tahun 2011 di SMP Citra Nusa Cibinong – Kab. Bogor dan lulus dari SMA Negeri 1 Cibinong, Kab. Bogor pada tahun 2014 dan Lulus S1 di Universitas Padjadjaran Bandung. Kini ia sedang menempuh Pendidikan pasca-sarjana di Universitas Pertahanan RI dengan Minat Ekonomi Pertahanan. Ketika ia duduk di sekolah menengah, ia aktif di berbagai organisasi ekstrakurikuler diantaranya Pramuka, Paskibra dan Komunitas Ilmiah Remaja (KIR). Pada tahun 2014, ia melanjutkan kuliah di Universitas Padjadjaran kampus Jatinangor mengambil Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dengan Minat Ahli Agronomi – Perkebunan dan lulus pada tahun 2018. Ia penerima beasiswa aktivis Lazis – PLN periode 2016-2019. Semasa kuliah ia aktif di BEM selama dua periode kepengurusan 2014-2015 dan 2015-2017 sebagai staff, aktif Himpunan Klinik Tanaman Faperta Unpad 2014-2018, dan Komunitas Seni Pertanian Unpad. Selama kuliah ia banyak mengikuti beberapa ajang kompetisi skala nasional maupun internasional. Selain itu ia aktif megikuti kegiatan seminar dan workshop sekala nasional. Berwirausaha salah satu yang senang ia lakukan semasa kuliahnya, hingga ia mendapatkan penghargaan Internasional di Malaysia sebagai The Best Creativepreneur sekaligus disematkan sebagai Duta Pengusaha Kampus Indonesia dengan membawa produknya “Zi-Co Corn Chips” pada tahun 2017. Pada tahun 2021 saya mengikuti ajang kompetisi nasional Diplomat Success Challenge pada ajang penerimaan dana hibah bisnis tebesar di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mutiara di Balik Konflik Laut Cina Selatan (LCS)

21 April 2024   20:52 Diperbarui: 21 April 2024   21:17 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, upaya keamanan ini didasarkan pada visi besar Presiden Joko Widodo untuk mengembalikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, seperti yang tercantum dalam Nawa Cita. Indonesia harus menghadapi masalah keamanan akibat kecaman Tiongkok. Bukan hal baru bahwa ada protes terhadap peta kedaulatan NKRI. Dunia internasional telah menentang Deklarasi Djuanda sejak awal, terutama Inggris dan Amerika Serikat, yang pada saat itu menjadi kekuatan strategis paling penting dalam Perang Dingin.

Pemerintah Indonesia telah menerapkan beberapa kebijakan di Laut Natuna Utara untuk menanggapi berbagai tantangan, seperti klaim maritim Tiongkok, penangkapan ikan ilegal, dan keamanan maritim. Pemerintah perlu terus melakukan upaya untuk mengatasi tantangan tersebut dan memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan di Laut Natuna Utara dapat memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia.

 

Reference

Ardiansyah, F., & Darmawan, A. (2022). Potensi dan Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Laut Natuna Utara. Jurnal Kelautan dan Perikanan, 17(2), Hal. 181-192.

Bakri, S. (2023). Laut Natuna Utara: Potensi dan Tantangan. Jakarta: Pustaka Obor.

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. (2023). Laut Natuna Utara: Potensi dan Tantangan. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

Muhaimin, R. (2018). Kebijakan Sekuritisasi Dan Persepsi Ancaman Di Laut Natuna Utara. Jurnal Politica Vol. 9 No. 1, Hal. 17-37.

National Defense University of Indonesia. (2022). The South China Sea Dispute: Implications for Indonesia. Jakarta: National Defense University of Indonesia.

Supriatna, J., & Kurniawan, R. (2023). Analisis Potensi dan Pemanfaatan Energi Terbarukan di Laut Natuna Utara. Jurnal Energi Baru Terbarukan, 5(2), Hal. 101-112.

The Jakarta Post. (2023, February 14). Indonesia, China hold talks to defuse tensions in Natuna Sea. The Jakarta Post.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun