Mohon tunggu...
Ahmad BayhaqiMugni
Ahmad BayhaqiMugni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lambung Mangkurat

NIM : 2410416210002 Prodi : S1 Geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi, Permasalahan dan Pengambangan serta Pemanfaatan Lahan Basah di Beberapa Kelurahan di Banjarmasin Timur

10 Oktober 2024   14:32 Diperbarui: 10 Oktober 2024   14:35 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya: "Apa potensi lahan basah untuk peternakan burung merpati?"

Peternak: "Lahan basah memiliki potensi besar karena air melimpah, kelembapan membuat lingkungan lebih sejuk, dan ada pakan alami yang bisa ditemukan."

Saya: "Apa permasalahan utama yang Anda hadapi?"

Peternak: "Kelembapan berlebihan bisa membuat penyakit pada merpati, seperti infeksi pernapasan, serta sarang nyamuk. Banjir juga menyulitkan akses ke kandang."

Saya: "Bagaimana cara bapak mengatasinya?"

Peternak: "Saya bangun kandang lebih tinggi, gunakan bahan tahan air, dan pastikan ventilasi kandang bagus untuk mencegah kelembapan berlebih."

Saya: "Apakah lahan basah masih bisa dikembangkan untuk peternakan merpati?"

Peternak: "Iya. Dengan pengelolaan air yang baik dan pakan alami, serta teknik budidaya yang tepat, peternakan merpati di lahan basah bisa sangat menguntungkan."

Kesimpulan :

Peternakan burung merpati di lahan basah memiliki potensi besar karena ketersediaan air yang melimpah dan kondisi lingkungan yang sejuk, yang mendukung kesehatan ternak. Namun, ada beberapa permasalahan seperti kelembapan berlebihan yang bisa memicu penyakit dan masalah banjir yang mempengaruhi akses serta kenyamanan ternak. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pengelolaan kandang yang baik, seperti membangun kandang lebih tinggi dan memastikan ventilasi yang cukup. Dengan pengelolaan yang tepat dan inovasi dalam pemanfaatan sumber daya lokal, peternakan burung merpati di lahan basah tetap memiliki peluang pengembangan yang signifikan.

Responden (2)/dok. pri
Responden (2)/dok. pri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun