Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengurai Tantangan Program Makan Siang Gratis di Sekolah: Upaya Menuju Pemerataan

25 Januari 2025   15:16 Diperbarui: 25 Januari 2025   15:58 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/senjanews

Dengan pendekatan bertahap, pemerintah dapat secara bertahap meningkatkan jumlah penerima manfaat. Target awal adalah mencapai 15 juta orang pada akhir tahun 2025, dengan penambahan jumlah penerima manfaat yang direncanakan dari waktu ke waktu.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan program makan siang gratis dapat dilaksanakan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan lainnya.

Keterbatasan Anggaran

Program makan siang gratis yang digagas oleh pemerintah Indonesia menghadapi tantangan besar terkait anggaran. Total anggaran yang diperkirakan mencapai Rp 460 triliun per tahun, yang merupakan jumlah yang sangat besar dan dapat membebani anggaran negara. Berikut adalah beberapa poin penting terkait anggaran dan prioritas daerah dalam pelaksanaan program ini:

1. Alokasi Anggaran Awal

Pada tahun pertama pelaksanaan program, pemerintah telah menyiapkan alokasi dana sekitar Rp 100-120 triliun. Namun, jumlah ini masih jauh dari total anggaran yang dibutuhkan untuk menjalankan program secara menyeluruh.

2. Keterbatasan Anggaran

Keterbatasan anggaran ini memaksa pemerintah untuk memprioritaskan daerah tertentu terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar program dapat dilaksanakan dengan efektif di daerah yang memiliki infrastruktur dan dukungan yang lebih baik.

3. Prioritas Daerah

Dalam tahap awal, program ini akan difokuskan pada daerah-daerah yang dianggap lebih siap dan memiliki kebutuhan mendesak. Ini termasuk daerah dengan angka kemiskinan tinggi dan tingkat kekurangan gizi yang signifikan, sehingga manfaat dari program dapat dirasakan secara maksimal.

4. Tantangan Fiskal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun