Cacing pita yang berasal dari daging babi dapat menyebabkan infeksi serius, yaitu taeniasis dan cysticercosis.
- Taeniasis terjadi ketika manusia mengonsumsi daging babi yang tidak dimasak dengan sempurna, mengakibatkan cacing pita berkembang dalam saluran pencernaan.
- Cysticercosis terjadi ketika larva cacing pita menyebar ke otot, jaringan tubuh, atau bahkan otak, menyebabkan gejala neurologis seperti kejang.
2) Trichinella spiralis
Parasit ini menyebabkan penyakit trichinosis, yang gejalanya meliputi diare, nyeri otot, demam tinggi, dan dalam kasus berat, komplikasi pada jantung atau sistem saraf. Larva Trichinella dapat bertahan hidup dalam otot manusia setelah konsumsi daging babi yang terkontaminasi.
b. Infeksi Bakteri
Daging babi juga dapat menjadi sumber bakteri patogen, terutama jika tidak ditangani atau dimasak dengan benar.
1) Salmonella
Infeksi bakteri ini dapat menyebabkan gejala seperti diare, demam, dan nyeri perut. Dalam kasus tertentu, Salmonella dapat menyebar ke aliran darah, menyebabkan komplikasi serius.
2) Yersinia enterocolitica
Bakteri ini sering ditemukan dalam daging babi mentah. Infeksinya dapat menyebabkan gejala mirip dengan usus buntu, seperti demam, nyeri perut, dan diare berdarah.
c. Penyakit Degeneratif
Konsumsi daging babi juga dikaitkan dengan penyakit degeneratif, terutama ketika daging tersebut dikonsumsi secara berlebihan: