Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengapa Islam Mengharamkan Daging Babi? Pemahaman Mendalam dari Segi Kesehatan, Spiritual, dan Hukum

1 Desember 2024   09:31 Diperbarui: 1 Desember 2024   09:47 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Katakanlah: Tidak aku temukan dalam apa yang diwahyukan kepadaku sesuatu yang diharamkan untuk dimakan oleh orang yang ingin memakannya selain bangkai, atau darah yang mengalir, atau daging babi, karena sesungguhnya itu adalah najis..."

Kata rijsun (kotor) dalam ayat ini menunjukkan bahwa babi dianggap sebagai makhluk yang tidak suci, sehingga tidak layak untuk dimanfaatkan dalam bentuk apapun yang melibatkan konsumsi langsung.

c. Implikasi Najisnya Babi

  • Larangan Konsumsi: Karena seluruh tubuh babi termasuk najis, daging babi tidak boleh dikonsumsi dalam kondisi apapun kecuali dalam keadaan darurat yang membahayakan nyawa.
  • Ketidaksucian dalam Penggunaan Lain: Penggunaan kulit babi untuk barang-barang seperti pakaian atau alas juga dihindari dalam Islam, meskipun telah melalui proses penyamakan.
  • Kebersihan Spiritual: Status najis ini tidak hanya berfungsi sebagai aturan kebersihan fisik, tetapi juga sebagai peringatan agar umat Muslim menjaga kesucian jiwa dan tidak mengonsumsi sesuatu yang tidak diridhai oleh Allah SWT.

d. Hikmah di Balik Ketentuan Ini

Ketidaksucian babi juga mengandung pesan moral dan spiritual. Islam mengajarkan pentingnya menjaga diri dari sesuatu yang secara fisik atau simbolis dapat mencemari jiwa. Larangan ini juga memperkuat kesadaran umat Muslim untuk selalu menjaga kebersihan, baik jasmani maupun rohani.

Dengan memahami najisnya babi sebagai aturan yang ditetapkan oleh Allah SWT, umat Muslim dapat semakin memahami nilai-nilai kebersihan dan ketaatan dalam ajaran Islam, yang bertujuan melindungi manusia dari segala hal yang merugikan, baik di dunia maupun di akhirat.

3. Risiko Kesehatan

Penelitian ilmiah telah mengungkapkan berbagai risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi daging babi. Risiko ini terutama disebabkan oleh kandungan parasit, bakteri, dan sifat biologis daging babi yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Berikut adalah penjelasan mengenai penyakit yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi daging babi:

a. Infeksi Parasit

Daging babi dapat menjadi media bagi beberapa jenis parasit yang berbahaya, di antaranya:

1) Cacing Pita (Taenia solium)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun