Pentingnya sejarah tulisan mengenai "batik" memberikan wawasan tentang perkembangan seni ini dalam konteks budaya dan perdagangan. Berikut adalah penjelasan mengenai catatan sejarah tersebut:
1. Temuan Tertulis Pertama tentang "Batik"
a. Dokumen Tahun 1641
Penggunaan kata "batik" secara tertulis pertama kali ditemukan dalam dokumen pengiriman barang dari Batavia (sekarang Jakarta) ke Bengkulu pada tahun 1641. Dokumen ini mencatat berbagai barang yang diperdagangkan, termasuk kain batik. Temuan ini menunjukkan bahwa pada waktu itu, batik telah menjadi salah satu produk tekstil yang penting dalam perdagangan lokal dan regional di Indonesia.
Catatan ini juga mencerminkan perkembangan industri batik, di mana kain batik mulai dikenal luas dan memiliki permintaan di pasar. Hal ini juga mengindikasikan bahwa batik sudah menjadi bagian dari budaya sehari-hari masyarakat saat itu.
b. Referensi Tahun 1520 Menurut Rouffaer
Pakar batik Belanda, Rouffaer, dalam penelitiannya pada tahun 1914, mengemukakan bahwa referensi pertama tentang "batik" bisa ditelusuri kembali ke tahun 1520. Walaupun tidak ada bukti tertulis yang jelas dari tahun ini, Rouffaer merujuk pada catatan-catatan sejarah mengenai hubungan perdagangan antara Indonesia dengan negara-negara lain, terutama dengan Tiongkok dan India.
Pada periode ini, batik kemungkinan sudah ada sebagai bagian dari kebudayaan lokal, dan mungkin telah diadopsi atau dipengaruhi oleh teknik dan gaya dari budaya asing. Ini menunjukkan bahwa batik memiliki sejarah yang panjang dan kaya, yang telah berakar jauh sebelum istilah tersebut secara resmi dicatat.
2. Â Signifikansi Sejarah "Batik"
a. Warisan Budaya
Temuan tertulis tentang "batik" mencerminkan keberlanjutan tradisi ini dalam masyarakat Indonesia. Kain batik tidak hanya sebagai barang dagangan, tetapi juga sebagai simbol identitas dan warisan budaya yang penting.