4. Menyebabkan Peningkatan Kadar Gula dalam Darah
Menambahkan susu full cream, krim kental manis, atau gula pada kopi dapat berkontribusi pada peningkatan kadar gula darah. Susu full cream dan krim kental manis mengandung lemak jenuh dan karbohidrat, sementara gula tambahan memberikan kontribusi signifikan terhadap kadar glukosa dalam darah. Ketika makanan atau minuman yang tinggi karbohidrat dan gula dikonsumsi, tubuh akan memproduksi insulin untuk membantu mengatur kadar gula darah.
Namun, asupan gula yang berlebihan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah, yang dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit kronis. Salah satunya adalah diabetes, di mana tubuh mengalami kesulitan dalam memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif. Tingginya kadar gula darah juga dapat berkontribusi pada perkembangan komplikasi penyakit jantung dan stroke, karena dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan peradangan dalam tubuh.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan jumlah dan jenis bahan tambahan yang digunakan dalam kopi. Mengganti krim kental manis dengan alternatif yang lebih sehat, seperti susu rendah lemak atau pemanis alami, serta mengurangi konsumsi gula tambahan, dapat membantu menjaga kadar gula darah dalam rentang yang sehat. Dengan cara ini, kita dapat mengurangi risiko terkena penyakit kronis dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
5. Menyebabkan Kadar Kolesterol yang Tinggi
Minum kopi susu setiap hari juga dapat meningkatkan risiko kenaikan kolesterol dalam tubuh, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung. Salah satu faktor yang berkontribusi adalah keberadaan senyawa alami dalam kopi yang dikenal sebagai cafestol dan kahweol. Senyawa-senyawa ini ditemukan dalam minyak alami kopi dan memiliki efek yang dapat menghambat proses ekskresi kolesterol menjadi asam empedu di hati.
Ketika ekskresi kolesterol terganggu, kadar kolesterol dalam darah dapat meningkat. Kenaikan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri, yang berisiko menyebabkan aterosklerosis. Aterosklerosis adalah kondisi di mana arteri menyempit dan mengeras akibat penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain. Kondisi ini meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan serius, termasuk penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.
Oleh karena itu, penting bagi individu yang mengonsumsi kopi susu secara teratur untuk memperhatikan jenis kopi yang dikonsumsi serta komponen tambahan yang digunakan. Mengurangi asupan kopi yang kaya akan cafestol dan kahweol, seperti kopi yang diseduh dengan metode yang menghasilkan lebih banyak minyak (seperti kopi percolated atau French press), serta mengadopsi pola makan seimbang yang kaya serat dapat membantu mengelola kadar kolesterol dan menjaga kesehatan jantung.
6. Susah Tidur
Kafein adalah stimulan yang ditemukan dalam berbagai minuman, termasuk kopi, teh, dan minuman energi. Ia bekerja dengan mempengaruhi sistem saraf pusat, meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi rasa lelah. Namun, konsumsi kafein, terutama jika dilakukan terlalu dekat dengan waktu tidur, dapat mengganggu pola tidur seseorang.
Ketika kafein dikonsumsi, ia dapat memblokir adenosin, sebuah neurotransmitter yang berfungsi untuk menginduksi rasa kantuk. Ini berarti bahwa semakin banyak kafein yang dikonsumsi, semakin sulit bagi seseorang untuk merasa mengantuk dan beristirahat. Efek stimulan kafein dapat bertahan selama beberapa jam, dan waktu paruhnya—yaitu waktu yang dibutuhkan tubuh untuk menghilangkan setengah dari jumlah kafein—bisa berkisar antara 3 hingga 7 jam, tergantung pada faktor individu seperti metabolisme, usia, dan sensitivitas terhadap kafein.