Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Benarkah Kopi Susu Lebih Memicu Asam Lambung Dibanding Kopi Hitam? Ini Faktanya!

19 Oktober 2024   11:52 Diperbarui: 19 Oktober 2024   11:58 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Menyebabkan Peningkatan Kadar Gula dalam Darah

Menambahkan susu full cream, krim kental manis, atau gula pada kopi dapat berkontribusi pada peningkatan kadar gula darah. Susu full cream dan krim kental manis mengandung lemak jenuh dan karbohidrat, sementara gula tambahan memberikan kontribusi signifikan terhadap kadar glukosa dalam darah. Ketika makanan atau minuman yang tinggi karbohidrat dan gula dikonsumsi, tubuh akan memproduksi insulin untuk membantu mengatur kadar gula darah.

Namun, asupan gula yang berlebihan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah, yang dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit kronis. Salah satunya adalah diabetes, di mana tubuh mengalami kesulitan dalam memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif. Tingginya kadar gula darah juga dapat berkontribusi pada perkembangan komplikasi penyakit jantung dan stroke, karena dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan peradangan dalam tubuh.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan jumlah dan jenis bahan tambahan yang digunakan dalam kopi. Mengganti krim kental manis dengan alternatif yang lebih sehat, seperti susu rendah lemak atau pemanis alami, serta mengurangi konsumsi gula tambahan, dapat membantu menjaga kadar gula darah dalam rentang yang sehat. Dengan cara ini, kita dapat mengurangi risiko terkena penyakit kronis dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

5. Menyebabkan Kadar Kolesterol yang Tinggi

Minum kopi susu setiap hari juga dapat meningkatkan risiko kenaikan kolesterol dalam tubuh, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung. Salah satu faktor yang berkontribusi adalah keberadaan senyawa alami dalam kopi yang dikenal sebagai cafestol dan kahweol. Senyawa-senyawa ini ditemukan dalam minyak alami kopi dan memiliki efek yang dapat menghambat proses ekskresi kolesterol menjadi asam empedu di hati.

Ketika ekskresi kolesterol terganggu, kadar kolesterol dalam darah dapat meningkat. Kenaikan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri, yang berisiko menyebabkan aterosklerosis. Aterosklerosis adalah kondisi di mana arteri menyempit dan mengeras akibat penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain. Kondisi ini meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan serius, termasuk penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.

Oleh karena itu, penting bagi individu yang mengonsumsi kopi susu secara teratur untuk memperhatikan jenis kopi yang dikonsumsi serta komponen tambahan yang digunakan. Mengurangi asupan kopi yang kaya akan cafestol dan kahweol, seperti kopi yang diseduh dengan metode yang menghasilkan lebih banyak minyak (seperti kopi percolated atau French press), serta mengadopsi pola makan seimbang yang kaya serat dapat membantu mengelola kadar kolesterol dan menjaga kesehatan jantung.

6. Susah Tidur

Kafein adalah stimulan yang ditemukan dalam berbagai minuman, termasuk kopi, teh, dan minuman energi. Ia bekerja dengan mempengaruhi sistem saraf pusat, meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi rasa lelah. Namun, konsumsi kafein, terutama jika dilakukan terlalu dekat dengan waktu tidur, dapat mengganggu pola tidur seseorang.

Ketika kafein dikonsumsi, ia dapat memblokir adenosin, sebuah neurotransmitter yang berfungsi untuk menginduksi rasa kantuk. Ini berarti bahwa semakin banyak kafein yang dikonsumsi, semakin sulit bagi seseorang untuk merasa mengantuk dan beristirahat. Efek stimulan kafein dapat bertahan selama beberapa jam, dan waktu paruhnya—yaitu waktu yang dibutuhkan tubuh untuk menghilangkan setengah dari jumlah kafein—bisa berkisar antara 3 hingga 7 jam, tergantung pada faktor individu seperti metabolisme, usia, dan sensitivitas terhadap kafein.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun