3. Pengambilan SKS
Jumlah SKS yang diambil setiap semester juga mempengaruhi durasi kuliah. Mahasiswa yang mengambil jumlah SKS maksimal setiap semester dapat mempercepat masa studinya, sedangkan yang mengambil lebih sedikit SKS karena keterbatasan waktu atau kemampuan, mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk lulus.
4. Semester Pendek
Beberapa universitas menawarkan semester pendek atau semester antara, yang memungkinkan mahasiswa untuk mengambil mata kuliah tambahan di luar semester reguler. Ini dapat membantu mempercepat penyelesaian program studi, terutama jika mahasiswa memanfaatkan semester pendek untuk menyelesaikan mata kuliah yang tertinggal atau mempersiapkan tugas akhir.
5. Internship atau Magang
Beberapa program studi mewajibkan mahasiswa untuk menjalani magang atau internship sebagai bagian dari kurikulum. Magang ini seringkali memerlukan waktu tambahan yang dapat mempengaruhi lama studi. Meski demikian, magang memberikan pengalaman kerja yang penting bagi mahasiswa.
6. Program Akselerasi
Beberapa perguruan tinggi menawarkan program akselerasi yang memungkinkan mahasiswa berbakat menyelesaikan program S1 dalam waktu yang lebih singkat dari biasanya. Program ini dirancang bagi mahasiswa yang mampu mengikuti perkuliahan dengan intensitas lebih tinggi dan menyelesaikan SKS dalam waktu lebih cepat, misalnya 3 hingga 3,5 tahun.
Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, masa studi S1 bisa menjadi lebih fleksibel, tergantung pada keputusan akademik dan keadaan individu mahasiswa.
Mahasiswa dari program studi tertentu mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan studi S1 karena kompleksitas dan kerumitan kurikulum yang ditawarkan. Beberapa program studi, terutama yang berbasis pada ilmu-ilmu eksakta dan teknik, memiliki beban akademik yang lebih berat dan persyaratan yang lebih ketat dibandingkan program studi lain. Beberapa faktor yang menyebabkan hal ini adalah:
1. Kurikulum yang Lebih Padat dan Teknis