Penelitian terbaru yang menggunakan teknik analisis genetik dan fosil menunjukkan bahwa ayam domestik pertama kali dijinakkan di Asia Tenggara antara tahun 1650 SM dan 1250 SM, atau sekitar 3.500 tahun yang lalu. Temuan ini mengubah pemahaman sebelumnya dan menunjukkan bahwa proses domestikasi ayam terjadi lebih baru dari yang diperkirakan sebelumnya.
Proses domestikasi ini diperkirakan terjadi ketika manusia mulai bercocok tanam dan menciptakan ladang yang menarik burung-burung liar, seperti Gallus gallus (ayam hutan merah), untuk berkumpul di sekitar lahan pertanian.Â
Dengan sumber makanan yang melimpah dan lingkungan yang lebih stabil, burung-burung ini mulai beradaptasi dengan kehadiran manusia, dan manusia pada gilirannya mulai menjinakkan mereka. Dari proses ini, spesies ayam domestik, Gallus gallus domesticus, muncul.
Studi terbaru ini juga memberikan gambaran lebih akurat tentang bagaimana interaksi antara manusia dan unggas hutan merah berlangsung, yang kemudian mengarah pada domestikasi ayam.Â
Penemuan ini menunjukkan bahwa ayam sebagai spesies domestik tidak setua yang diperkirakan, dan proses menjinakkan mereka baru terjadi dalam beberapa ribu tahun terakhir.
Mana yang Lebih Dulu Ada, T-Rex atau Telurnya?
Meskipun ayam baru ada selama beberapa ribu tahun terakhir, telur sebagai bentuk reproduksi sudah ada sejak jutaan tahun yang lalu, bahkan sebelum ayam dan burung muncul.Â
Dr. Ellen Mather menjelaskan bahwa telur pertama yang diletakkan di darat muncul selama periode Carboniferous, antara 358 hingga 298 juta tahun yang lalu. Pada masa itu, reptil awal mulai berevolusi, dan mereka adalah yang pertama kali meletakkan telur di daratan.
Telur-telur ini berbeda dari telur burung modern yang kita kenal, terutama dalam hal struktur cangkangnya. Kemungkinan besar, telur yang diletakkan oleh reptil-reptil awal ini memiliki cangkang lunak, mirip dengan telur yang diletakkan oleh reptil modern seperti ular atau kadal. Cangkang lunak ini memungkinkan pertukaran gas dan kelembaban dengan lingkungan sekitarnya, meskipun tidak sekuat dan seprotektif seperti cangkang keras yang dimiliki telur burung saat ini.
Keberadaan telur-telur tersebut di darat merupakan langkah penting dalam evolusi, karena memungkinkan spesies untuk berkembang biak di lingkungan darat yang tidak selalu dekat dengan air. Reproduksi yang bergantung pada telur ini menjadi salah satu inovasi kunci dalam evolusi kehidupan darat, memungkinkan spesies untuk menetap dan beradaptasi di lingkungan yang lebih bervariasi.
Jadi, sementara ayam adalah spesies yang relatif baru dalam sejarah evolusi, telur, khususnya telur darat, sudah ada selama ratusan juta tahun. Telur pertama yang muncul di darat adalah inovasi penting yang memungkinkan kehidupan berevolusi dari makhluk laut menjadi makhluk darat, dan telur ini sudah ada jauh sebelum ayam atau bahkan dinosaurus muncul.