Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Rapat Rahasia: Kolusi Komedi Koruptor

10 Oktober 2024   11:37 Diperbarui: 10 Oktober 2024   11:37 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan begitulah, rapat rahasia berujung komedi ini berubah menjadi tragedi kecil bagi mereka. Namun, bagi rakyat? Akhirnya, mungkin ada sedikit harapan.

Hari setelah audit pusat datang, suasana di kantor bupati berubah drastis. Biasanya penuh tawa dan kelakar, kini lebih menyerupai kantor pengacara sebelum sidang besar. Pak Bupati tak lagi tersenyum penuh percaya diri, Pak Wakil tampak gelisah, dan para pejabat lainnya terlihat sibuk merapikan berkas-berkas yang tak ada hubungannya dengan proyek apa pun---mungkin hanya untuk terlihat sibuk.

Di sebuah ruangan, Pak Direktur Keuangan tengah panik memeriksa angka-angka di laptopnya. Setiap kali ia memencet tombol kalkulator, wajahnya semakin memucat. "Ini nggak mungkin! Anggaran kita semuanya kena audit! Amplop coklat itu juga bakal ketahuan."

Pak Sekda, yang biasanya ceria, kini malah duduk termenung. "Ternyata teknologi memang nggak bisa diajak kompromi. Kalau manusia sih gampang, kasih sedikit 'bonus' selesai urusan. Tapi AI ini? Nggak bisa disuap!"

Pak Bupati masuk ke ruangan dengan wajah merah padam. "Apa kita masih punya peluang untuk memperbaiki laporan-laporan itu? Ada nggak yang bisa kita lakukan?"

Pak Wakil, yang paling suka bikin rencana absurd, akhirnya bersuara, "Kalau begini, mungkin kita bisa bilang ada 'serangan hacker'. Kita klaim aja datanya di-hack oleh pihak yang ingin menjatuhkan kita!"

Pak Bupati tampak berpikir. "Hacker, ya? Ide itu kedengaran masuk akal, tapi... apakah mereka bakal percaya?"

Pak Direktur Keuangan tiba-tiba teringat sesuatu. "Pak, ini zaman AI, mereka mungkin nggak percaya dengan alasan klasik begitu. Tapi, bagaimana kalau kita adakan konferensi pers besar-besaran? Kita alihkan perhatian publik dengan skandal lain. Bikin kontroversi!"

"Skandal lain? Maksudnya?" tanya Pak Bupati dengan bingung.

Pak Direktur mendekatkan diri dan berbisik, "Kita buat drama besar. Seolah-olah ada konflik internal di pemerintahan kita. Bikin cerita bahwa ada pejabat tinggi yang membelot dan menyebarkan data-data palsu. Kita bisa saling tuduh, tapi secara diam-diam bekerja sama untuk menjaga rahasia kita."

Pak Sekda tertawa kecil, "Wah, ide bagus! Bikin semacam drama sinetron di depan publik biar mereka bingung. Sementara itu, kita bisa fokus memperbaiki laporan kita."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun